Gadis SMP Digilir 10 Pemuda di Mojokerto
Intan mengaku kenal Anjar (salah satu pemuda yang menggilir) di warung dekat rumah. Kenalan seminggu ini kemudian berlanjut lewat SMS-an
Laporan Wartawan Surya,Faiq nuraini
TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Beginilah perilaku bejat anak-anak muda zaman sekarang.
Di Mojokerto, sebanyak sepuluh pemuda tega menggilir seorang bocah perempuan yang masih duduk di bangku SMP.
Sebut saja namanya Intan, warga sebuah kelurahan di Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Meski usia kelas tiga SMP, namun posturnya bongsor (longgor).
"Saya tak tahu apa yang harus saya lakukan. Ini kesalahan saya, gagal mengawasinya. Anak saya DO saat mau naik kelas tiga SMP. Tapi tubuhnya memang bongsor anak saya," ucap orangtua Intan saat berada di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polresta Mojokerto.
Perempuan yang sudah lama broken home dan bercerai dengan suaminya ini menyesalkan betul musibah pergaulan yang menimpa putrinya.
"Anak saya tak kuat karena kerap diejek di sekolah karena kami bercerai. Sekarang tak mau melanjutkan kelas tiga," kata orangtua siswi di sebuah SMP swasta di Kota Mojokerto.
Perempuan ini menguraikan bahwa peristiwa yang menimpa anaknya itu diketahuinya tengah malam tadi.
Selasa pukul 24.00 tadi malam, ibu Intan menerima telepon dari saudaranya bahwa hingga pukul itu Intan belum pulang.
Sang ibu bekerja di Surabaya, Intan tinggal di rumah bulik atau tantenya di Mojokerto.
Ibu Intan menuturkan bahwa saat itu juga dia menghubungi anaknya.
Sang anak yang masih kesakitan menuturkan bahwa Intan digarap dan digilir sampai 10 pemuda brandal di dekat areal persawahan di wilayah Mojosari.
Sambil terus menangis, Intan ingin segera pulang tapi tak ada yang mengantar.
Sampai akhirnya, Intan diantarkan satpam sebuah perusahaan di Mojosari.
"Intan mengaku kenal Anjar (salah satu pemuda yang menggilir) di warung dekat rumah. Kenalan seminggu ini kemudian berlanjut lewat SMS-an dan katanya Anjar hanya mengajak jalan-jalan," kata Ibu Intan.
Saat ini, sang ibu masih di Polresta.
Namun segera dilimpahkan karena polisi yang mengecek lokasi masuk wilayah Kabupaten Mojokerto atai Polres Mojokerto. Bukan Polresta.