Pindahkan Pegawai, Kasi Rumah Sakit Bari Diancam Dibunuh
Kasi) Sumber Daya Manusia (SDM) dan Etika Profesi, Farida Adriani (43) warga Plaju diancam dibunuh
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM , PALEMBANG - Diduga karena dianggap telah memindahkan sejumlah karyawan termasuk perawat dan bidan di RSUD Bari, Kepala Seksi (Kasi) Sumber Daya Manusia (SDM) dan Etika Profesi, Farida Adriani (43) warga Kelurahan Plaju Darat, Kecamatan Plaju diancam dibunuh. Karena takut akan benar-benar akan dibunuh, Farida melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polresta Palembang, Rabu (11/12/2013).
Dihadapan petugas Farida menerangkan ancaman tersebut terkait karena dirinya memindahkan beberapa perawat dan bidan dari bangsal rawat jalan. Ancaman yang diterima korban melalui pesan singkat yang diterimanya dari nomor telepon 089790XXXXX pada Senin (9/12/2013) lalu. Setelah bermusyawarah dengan keluarga akhirnya hari ini dirinya melapor.
Farida saat melapor memperlihatkan isi pesan ancaman tersebut. Tertulis, “Ini ibu farida yang punya hati seperti binatang, bu tolong semua perawat dan bidan yang kamu pindahkan ke bangsal dikembalikan lagi ke polis rawat jalan seperti semula. Kalau kamu tidak kembalikan, kamu akan saya buat mati secara pelan – pelan. Setelah kamu mati keluraga kamu akan saya bunuh secara pelan – pelan juga. Tolong ibu pikirkan itu saatnya hari pembalasan bagi kamu. Pasti kamu akan menyesal seumur hidup.”
Korban juga berharap polisi dapat segera mengungkap pelaku pengancaman dan menangkapnya, karena dirinya merasa terancam. Farida mengungkapkan jika dirinya baru menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) Kasi SDM dan Etika Profesi tersebut, dan masalah pemidahan beberapa perawat dan bidan bukanlah kehendaknya. Ia hanya menjalankan apa yang telah diputuskan oleh Direktur Rumah Sakit.
"Saya memutuskan pemindahan pegawai, saya hanya menjalankan perintah dari atasan. Saya berharap pelaku dapat ditangkap secepatnya karena saya merasa terancam," ujar Farida.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Djoko Julianto Sik MH melalui Kanit Pidum Iptu Robert P Sihombing SH mengatakan akan segera menindaklanjuti laporan yang telah dibuat oleh korban.
“Kami akan coba lacak keberadaan pelaku. Meski ini masih berupa ancaman, kami juga tetap akan memikirkan keselamatan korban. Jika memang diminta, polisi tentu akan memberikan pengamanan sesuai dengan porsinya,” tukas Robert.