Korban Kerusuhan Lapas Palopo Empat Orang
Setidaknya terdapat empat orang yang menjadi korban dalam kerusuhan yang terjadi di dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas II
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setidaknya terdapat empat orang yang menjadi korban dalam kerusuhan yang terjadi di dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Palopo, Sulawesi Selatan, Sabtu (14/12/2013) kemarin. Pascakejadian, keempat korban langsung mendapat perawatan di RSUD setempat.
"Lapas Palopo sudah terkendali dan dalam keadaan kondusif," kata Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin dalam kegiatan silaturahim di kediamannya di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (15/12/2013).
Amir mengatakan, keempat korban itu adalah Kalapas Palopo Sri Pamudji, seorang petugas lapas bernama Abu, serta dua orang warga binaan bernama Irwan dan Acil. Kini, kondisi di lapas tersebut relatif kondusif dan stabil.
Amir menerangkan, peristiwa kerusuhan tersebut bermula ketika Sri Pamudji mengontrol pekerjaan perbaikan lantai Kamar 3 Blok C didampingi Kepala Keamanan Lapas Palopo Luter Toding Pandung. Tiba-tiba, salah seorang napi, Riti bin Herman, datang memukul kepala dan kaki Sri dengan menggunakan batu hingga tersungkur.
Setelah kejadian tersebut, Sri langsung dilarikan ke poliklinik untuk mendapat perawatan, selanjutnya dia dibawa ke rumah sakit. Kemudian, petugas keamanan berupaya mengamankan Riti ke portir.
Namun upaya tersebut gagal setelah sejumlah rekan Riti berteriak dan melemparkan sejumlah benda ke arah petugas yang membawanya.
"Sekitar pukul 11.00 Wita terjadi upaya pelemparan yang diawali narapidana Riti dari dalam blok dan secara spontan para penghuni lain juga melempari batu dan memecahkan kaca-kaca ruang perkantoran lantai satu dan dua, disusul pembakaran," ujarnya.
Saat ini, kata Amir, petugas lapas bersama polisi dan TNI masih berjaga-jaga di dalam luar dan kantor lapas. Sementara, sebagian petugas berupaya untuk memperbaiki dan menutup jendela yang rusak dengan menggunakan seng. Sedangkan untuk jaringan listrik yang sebelumnya sempat terputus akibat kebakaran, kini telah diperbaiki dan sudah dapat beroperasi kembali.