Entis Ciptakan Terompet Tahun Baru Bergaya Etnis
Bapak ini berjualan berbagai karya seni hasil buatan sendiri dari bahan baku yang tidak biasa alias sedikit nyeleneh.
Bapak empat anak asal Cipawitan, Mangkubumi, ini berjualan berbagai karya seni hasil buatan sendiri dari bahan baku yang tidak biasa alias sedikit nyeleneh.
SEHARI-hari, Entis Sutisna (52), mangkal di trotoar Jalan Ir H Juanda, tepatnnya di halaman rumah makan Ampera, seberang Taman Raflesia Alun-alun Ciamis.
Ia tergolong seniman unik, karena membuat karya dari bahan baku yang tak lazim. Misalnya, pipa rokok (cangklong) dari buah jambe (pinang).
Ia juga membuat gantungan kunci berbahan baku buah palem, sawo, jambu bahkan juga buah coklat (kakao) yang sudah dikeringkan terlebih dahulu tentunya. Ada pula asbak dari batok kelapa dan beragam karya seni lainnya.
"Gantungan kunci ini murah, hanya Rp 5.000," ujar Mang Entis sambil sembari menyodorkan sebuah gantungan kunci berbahan baku tanduk domba dan buah palem ekor tupai kepada Tribun, Senin (23/12/2013).
Ketika ditemui Tribun, Entis memilih berjualan di bawah pohon beringin di sudut Taman Raflesia Alun-alun Ciamis dekat tugu pedang AMN. Pria yang gemar memakai pakaian serba hitam ini tak berjualan cangklong atau gantungan kunci.
Tapi yang dijajakan, kebanyakan terompet. Terompet yang bentuk dan tampilan bergaya etnis. "Ini persiapan malam tahun baru," katanya.
Puluhan terompet yang dipersiapan untuk malam tahun baru tersebut, menurut Entis, merupakan hasil karyanya sendiri. Dibuat dengan bahan baku karton triplek, bambu, paralon, hingga rotan dengan asesori batik dan sebagainya. Ukurannya juga macam-macam dari yang kecil hingga besar.
Ukuran tak hanya menentukan daya suara tetapi juga harga. "Harganya bervariasi berdasar ukuran dan tingkat kesulitan membuatnya.
Yang kecil mulai dari Rp 5 ribu per biji, kemudian ada juga yang Rp 15 ribu, Rp 20 ribu bahkan Rp 35 ribu. Yang besar harganya malah ada yang sampai Rp 250 ribu, ini terompet paling mahal yang saya buat," kata Entis.
Meski malam tahun baru akan tiba seminggu lagi, namun Mang Entis, sudah mulai "memperkenalkan" terompet malam tahun baru hasil karyanya kepada pengunjung Alun-alun Ciamis.
"Pembelinya memang belum banyak, mungkin karena malam tahun barunya masih seminggu lagi," katanya.
Entis berharapa dia bisa meraup banyak keuntungan dari berjualan terompet pada malam pergantian tahun mendatang.
Ketika Tribun menemuinya, di kawasan Taman Raflesia Alun-alun Ciamis masih sepi. Mang Entis mengatakan, pernjualan terompet baru akan meningkat pada tiga atau dua hari menjelang malam tahun baru.
Namun, yang berjualan terompet di malam tahun baru di Ciamis, bukan hanya Mang Entis. Mampukah terompet Mang Entis menarik pembeli. (sta)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.