Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluarga Korban Anggap Musibah, Serahkan ke Proses Hukum

"Ini musibah, karena antara korban dengan dua temannya itu sudah seperti bapak dengan anak. Kami serahkan kepada proses hukum," kata

zoom-in Keluarga Korban Anggap Musibah, Serahkan ke Proses Hukum
surya/sutono
Peti mati yang disediakan korban penembakan oknum polisi 

Laporan Wartawan Surya,Sutono

TRIBUNNEWS.COM,JOMBANG - Suasana berkabung menyelimuti rumah Robertus Hardjo Santoso (bukan Robertus SuHardjo seperti berita sebelumnya) korban yang tewas akibat tertembak pistol polisi, di Desa Mojowangi Kecamatan Mojowarno Jombang, Rabu (25/12/2013) dini hari.

Puluhan warga mulai berdatangan untuk memberi penghormatan terakhir kepada lelaki usia 72 tahun tersebut (bukan 60 tahun seperti sebelumnya).

Para pelayat duduk di kursi di bawah tenda besar di depan rumah yang sudah terpasang sejak pagi.
       
Jenazah korban sendiri saat ini masih berada di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Kediri, dan diperkirakan nanti sore baru tiba di rumah duka. Rencananya jenazah korban dimakamkan Kamis (26/12/2013) besok.
       
Menyikapi meninggalnya Hardjo karena tertembak, keluarga menganggap itu sebagai musibah, dan menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada proses hukum yang berlaku.
      
"Ini musibah, karena antara korban dengan dua temannya itu sudah seperti bapak dengan anak. Kami serahkan kepada proses hukum," kata Kepala Desa Mojowangi, Pramono Adi, mewakili keluarga, Rabu (25/12/2013).
       
Pramono mengungkapkan, selama ini antara korban, Briptu Sf, dan satu temannya lagi yang diketahui bernama Teguh sangat akrab, bahkan sudah seperti keluarga.
       
Itu sebabnya, lanjut Pramono, keluarga korban sangat kaget ketika mendengar kabar Hardjo tewas tertembus peluru milik polisi.

"Saya jamin ketiga orang itu tidak ada masalah, tidak ada perselisihan,” katanya.

Informasi yang dihimpun, peristiwa yang merenggut nyawa Hardjo itu terjadi sekitar pukul 02.00 dini hari.
Bermula ketika korban, Hardjo Santoso dijemput Briptu Sf dan Teguh.
       
Selanjutnya, ketiga orang ini menuju Cafe 88 di desa setempat, guna merayakan natal. Beberapa jam kemudian senjata milik Briptu Sf jatuh ke lantai dan diambil oleh Teguh untuk diamankan di atas meja.

Tiba-tiba senjata api itu meletus mengenai korban Hardjo Santoso. Timah panas itu menembus bahu sebelah kanan hingga tembus leher.

BERITA REKOMENDASI

Korban buru-buru dilarikan ke RSK Mojowarno untuk mendapatkan pertolongan medis.
       
Namun nyawanya tak terselamatkan, korban mengembuskan napas terakhir. Dari RSK Mojowarno, korban kemudian diangkut ke RS Bhayangkara Kediri guna dilakukan otopsi.

Kapolres Jombang AKBP Tri Bisono Soemiharso masih melakukan penyelidikan atas kasus ini.

Tags:
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas