Jalur Bandung-Cirebon Rusak Parah
Agar dilakukan perbaikan di sejumlah jalan nasional, terutama jalur Bandung-Cirebon yang rusak parah sepanjang 130 Kilometer.
Editor: Budi Prasetyo
Binamarga Jabar Surati Kementerian PU
TRIBUNNEWS.COM BANDUNG,- Dinas Binamarga Pemprov Jabar segera melayangkan surat permohonan untuk perbaikan jalan rusak ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Isi surat itu intinya meminta agar dilakukan perbaikan di sejumlah jalan nasional, terutama jalur Bandung-Cirebon yang rusak parah sepanjang 130 Kilometer.
"Berdasarkan pantauan kami di lapangan, sejumlah jalan nasional kondisinya rusak. Kerusakan paling parah di jalur Bandung-Cirebon. Banyak lubang menganga baik yang kecil maupun besar di hampir seluruh titik," kata Kepala Dinas Binamarga Jabar Guntoro, di Bandung, Jumat (27/12).
Menurut Guntoro, kondisi ini membahayakan bagi warga yang sedang melintas terutama kendaraan kecil seperti sepeda motor atau pun kendaraan roda empat.
Guntoro mengatakan kerusakan paling parah terjadi di jalur Kadipaten-Bandung dimana di setiap lokasi terdapat lubang.
"Kami memang melihat ada perbaikan dengan melakukan pengaspalan ulang di sejumlah titik. Tapi pengaspalannya belum menyeluruh, apalagi sekarang musim penghujan sehingga tetap kurang efektif. Sebaiknya lubang-lubang itu ditambal-sulam sehingga perbaikan berjalan cepat," kata Guntoro.
Perbaikan dengan cara menambal, kata Guntoro, lebih efektif karena hanya terdapat lubang-lubang saja. Namun penutupan lubang harus dilakukan secepatnya karena jika lambat akan mengganggu arus lalulintas.
Selain itu, menurut Guntoro, jika diperbaiki tentu dapat mengurangi jumlah kecelakaan yang terjadi di jalur tersebut. Berdasarkan pantauan Dinas Binamarga di sejumlah titik, banyak terjadi kecelakaan terutama pengendara sepeda motor.
"Pada prinsipnya kami saling mengingatkan apalagi Jabar ini penyangga ibu kota di berbagai bidang. Kami menyampaikan keluhan dari masyarakat agar pemerintah pusat segera tanggap memperbaiki jalan rusak terutama dengan menutup lubang yang ada di jalur nasional," katanya.
Guntoro mengatakan pihaknya sepakat perbaikan jalan dilakukan dengan pembetonan di sejumlah titik rawan kerusakan di jalur itu oleh Kementerian PU. Dengan pembetonan diharapkan kerusakan akibat beban kendaraan jadi semakin berkurang.
"Langkah pembetonan di beberapa titik sangat tepat untuk mengurangi beban perbaikan. Tentu secara bertahap pembetonan dapat dilakukan mengingat besarnya anggaran. Tapi jika dilakukan bertahap tentunya sejumlah titik rawan kerusakan akan berkurang," ujar Guntoro. (san)