Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolri : Jaringan Teroris di Indonesia Tak Pernah Mati

Sel-sel teroris tidak ada pernah mati. Ideologi mereka sangat kuat. Mereka akan selalu hidup

zoom-in Kapolri : Jaringan Teroris di Indonesia Tak Pernah Mati
Warta Kota/Nur Ichsan
Petugas Kepolisian berjaga-jaga di sekitar lokasi penggerebekan teroris di Rt 04/07, Kelurahan Sawah, Kecamatan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Rabu (1/1/2014). 7 orang terduga teroris berhasil dilumpuhkan polisi, 6 diantaranya tewas dalam baku tembak yang berlangsung menegangkan. Para terduga teroris ini merupakan gabungan dari berbagai jaringan seperti Santoso, Thoriq, Fadli Sadama, kelompok Bom Ekayana. (WARTAKOTA/Nur Ichsan) 

Laporan Warawan Surya,M Taufik  

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Meski sudah banyak pelaku teroris dihukum mati dan ada pula yang tewas saat dieksekusi polisi, jaringan terorisme di Indonesia tidak akan pernah mati.

Bahkan, mereka akan terus berusaha mengembangkan jaringannya.

Hal itu diyakini Kapolri Jendral Sutarman. Alasannya, teroris punya ideologi yang sangat kuat. Bahkan, jaringan mereka juga sangat kuat.

“Sel-sel teroris tidak ada pernah mati. Ideologi mereka sangat kuat. Mereka akan selalu hidup, apalagi selama masih ada jaringan-jaringan atau anggota kelompok itu yang masih hidup,” ungkap Kapolri Jendral Sutarman saat di Polda Jatim, Jumat (3/1/2014).

Setelah penangkapan di Ciputat beberapa waktu lalu, menurut Kapolri, pihaknya masih terus melakukan pengawasan terhadap pergerakan-pergerakan teroris di beberapa daerah.

Terutama di Jawa Timur, Jakarta, Jawa Tengah, Poso, Aceh, Sulawesi dan beberapa daerah lain di Indonesia.

Berita Rekomendasi

“Kita terus awasi dan ikuti pergerakan mereka,” sambung Sutarman.

Sebelum perayaan Natal dan Tahun Baru, Polri juga sudah mewarning masyarakat dan anggota polisi untuk berhati-hari dan waspada terhadap serangan teroris.
Alasannya, masih kata Kapolri, pihaknya terus mengikuti pergerakan teroris yang ada, dan waktu itu memang ada ancaman serangan.

Termasuk dalam penangkapan di Ciputat beberapa waktu lalu, disampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan penelusuran selama empat bulan.  

Setelah diikuti sejak 4 Agustus 2013 lalu, akhirnya terungkaplah jaringan teroris yang digrebek di Ciputat tersebut.

“Saya mengejar mereka itu sudah empat bulan. Dari olah TKP yang dilakukan, petugas menemukan beberapa barang bukti, seperti sepeda motor dan sebagainya," jelasnya.

"Terus, dilakukan penelusuran hingga ada tujuh orang tersangka diamankan. Berikutnya, ditangkap Robi, lalu ditangkap lagi Anton di Banyumas. Dan dari Anton itu diketahui bahwa pelaku penembak atau eksekutornya, yakni yang digrebek di Ciputat tersebut,” imbuhnya.

Terkait adanya korban, kata Sutarman, pihaknya sama sekali tidak pernah menginginkan adanya korban.
Termasuk korban dari si pelaku sendiri atau korban dari anggota. Tapi, dengan alasan bahwa pelaku berusaha melawan, bahkan sudah melukai petugas, akhirnya dilakukan upaya seperti itu.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas