Sikus Korban Kesetrum di Musala Kendal Butuh Bantuan Dana
Korban sengatan listrik bertegangan tinggi, Sikus (60), membutuhkan uluran tangan masyarakat.

Laporan Wartawan Tribun Jateng Ponco Wiyono
TRIBUNNEWS.COM, KENDAL - Korban sengatan listrik bertegangan tinggi, Sikus (60), membutuhkan uluran tangan masyarakat guna perawatan sekujur tubuhnya yang melepuh.
Warga Dukuh Tawang Tengah RT 01 RW 06, Desa Gempolsewu, Kecamatan Rowosari, itu mengalami luka bakar hingga 60 persen dari seluruh bagian tubuhnya.
"Harusnya ayah saya dioperasi, karena tidak mempunyai biaya, maka cuma dilakukan perawatan seadanya," ujar Urip Hadi Ismanto (33), putra Sikus saat ditemui di Rumah Sakit Islam Weleri Kendal pada Kamis (9/1/2014).
Kekinian, Sikus masaih menjalani serangkaian perawatan intensif. Laki-laki paruh baya yang berprofesi sebagai nelayan ini tidak bisa melaut, lantaran kaki tangan dan dada menderita luka bakar.
Musibah ini, membuat keluarganya kelimpungan karena biaya perawatan Sikus semakin tidak mencukupi.
"Kalau untuk makan sehari-hari kami masih cukup, tapi untuk merawat bapak kami tidak sanggup, opname juga di ruang yang biasa saja," keluh Urip.
Sikus mengalami kecelakaan pada Selasa (31/12) akhir tahun 2013, saat sedang kerja bakti renovasi musala.
Diduga, korban terpeleset saat berada di atap musala dan berpegangan pada kabel listrik yang melintang di atas atap sehingga kesetrum. Selama ini, perawatan Sikus memakai biaya sendiri.
Humas RSI Muhammad Farid mengatakan, Sikus akan tetap diopname sampai kondisi fisiknya mengalami perubahan berarti.
Sejak masuk ke RSI, Sikus rutin menjalani medikasi dan fisioterapi. Meski begitu, Farid mengaku belum melihat kemungkinan perlunya operasi pada luka Sikus.