Dokter pun Dijangkiti Chikungunya
Wabah nyamuk Chikungunya di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, semakin meluas.
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Pamekasan - Wabah nyamuk Chikungunya di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, semakin meluas. Jika sebelumnya hanya merambah dua kecamatan di dua desa, hari ini sudah menjalar ke Kecamatan Pademawu.
Di Kecamatan Pademawu, berdasarkan pendataan Dinas Kesehatan Pamekasan, sudah 17 warga yang terjangkit. Termasuk satu dokter Puskesmas Pademawu yang ikut terjangkit.
Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Pamekasan, Rusdi Saleh, menjelaskan, di rumah-rumah penduduk yang sudah terdata menjadi korban chikungunya, sudah dilakukan abatisasi atau pembersihan jentik-jentik nyamuk. Di rumah korban Chikungunya memang banyak bak mandi kotor yang jarang dikuras.
"Ada saluran pembuangan air yang tersumbat dan kamar mandi warga yang banyak jentik nyamuknya," ungkap Rusdi kepada Kompas.com, Jumat (10/1/2014).
Lebih lanjut Rusdi menambahkan, para korban yang sudah didatangi ke rumahnya masing-masing, terindikasi terkena wabah Chikungunya dengan ciri-ciri demam, persendian tulang nyeri dan linu, bengkak dan tenggorokan sakit. Namun pihaknya belum memastikan secara medis mereka positif terkena Chikungunya.
"Tinja mereka sudah kami kirim ke laboratorium Dinas Kesehatan Jawa Timur untuk diuji. Kami di sini tidak punya laboratorium," tandasnya.
Untuk memutus mata rantai penularan wabah Chikungunya, Dinkes Pamekasan akan berkoordinasi dengan puskesmas di daerah-daerah yang terkena Chikungunya, untuk merencanakan melakukan pengasapan atau fogging. Namun rencana itu belum dipastikan waktu pelaksanaannya.