Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Empat Siswa SD Tewas Terseret Banjir di Bekasi

Empat siswa sekolah dasar di Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, ditemukan tewas akibat hanyut saat terjadi banjir

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Empat Siswa SD Tewas Terseret Banjir di Bekasi
Net
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM BEKASI, — Empat siswa sekolah dasar di Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, ditemukan tewas akibat hanyut saat terjadi banjir, Sabtu (18/1/2014). Keempat korban ditemukan secara terpisah di aliran Kali Sasak Tiga hingga Kali CBL, Senin (20/1/2014).

"Korban bernama Agung (13), Gilang Maulana (13), Fajar Ricon (14), dan Gilar Satria Nugroho (14), mereka warga Kampung Sasak Tiga, Desa Tridaya Sakti, Tambun Selatan," ujar petugas Binmas Polsek Tambun Aiptu W Kartawijaya, Senin, di Bekasi.

Menurut Karta, jasad Gilang pertama kali ditemukan di Kali Sasak Tiga, Kampung Sasak Tiga, RT 04 RW 29, Wanasari, Cibitung, Kabupaten Bekasi. Sekitar 100 meter kemudian, jasad Agung ditemukan Desa Tridaya Sakti, Tambun Selatan.

Saksi mata bernama Johan (22) mengatakan, kedua bocah itu ditemukan saat dirinya bersama warga sedang membersihkan kali dari sampah sisa-sisa banjir yang sangat penuh. Kedua korban ditemukan mengapung di sungai.

"Sempat panik, saya pikir boneka, ternyata mayat. Saya lihat dua, yang satu masih berpegangan kayu palet dan satu terus mengambang dan terus terbawa arus," ujarnya.

Saat itu, sebagian warga mencoba mengangkat jasad yang sudah tersangkut di jembatan dengan berpegangan palet. Warga lain mengejar korban lain yang sempat dilihat oleh Johan. "Dua jasad lainnya ditemukan dalam jarak sekitar 100 meter dari lokasi pertama," katanya.

Berita Rekomendasi

Keempat pelajar itu diketahui hilang pada Sabtu pekan lalu akibat terbawa arus dari Perumahan Sinar Kompas Utama (SKU), Mekarsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, tepatnya di belakang SMP Negeri 12 Kabupaten Bekasi. Enam rekan mereka selamat setelah ikut bermain bersama mereka, yakni Yuda, Hambali, Febrian, Ajir Sopian, Reza, dan Ripan. Mereka kemudian memberitahukan tentang hanyutnya korban kepada orangtua masing-masing korban.

Ajir Sopian mengatakan, sebelum kejadian itu, mereka bermain untuk melihat banjir di Perumahan SKU. Saat bermain itulah mereka melihat dan melempari sarang lebah di dekat SMP Negeri 12. Setelah itu, terdengar suara gongongan anjing. Mereka pun panik dan lari untuk menyelamatkan diri. Empat korban terpisah dari keenam rekannya dan tak kunjung kembali.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas