Pak Makan, Lapar
Wilayah Komo Luar termasuk yang terparah diterjang banjir. Dari data di Posko ada 171 kepala keluarga yang mengungsi.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga korban banjir di Komo Luar, Kecamatan Wenang berebutan makanan di Posko Tanggap Darurat Bencana, usai Wakil Presiden Boediono pergi dari lokasi tersebut.
Mereka mengaku kelaparan karena terlalu lama menunggu Boediono. "Pak makan pak, lapar ini," teriak seorang ibu sambil menenteng anaknya, Selasa (21/1/2014).
Petugas Posko sampai kelabakan menangani warga yang berebutan mi instan dan nasi bungkus. "Sabar pak, sabar bu, semua akan dapat, ayo tertib," teriak seorang petugas melalui pengeras suara.
Boediono tiba di lokasi bencana sekitar pukul 12.00 WITA. Sementara lokasi sudah mulai distrelilkan sejak pukul 10.00 WITA. Warga yang berada di Posko diminta untuk sementara meninggalkan Posko karena Boediono akan meninjau Posko.
Boediono yang tiba dengan rombongan lalu memasuki salah satu lorong yang parah dihajar banjir bandang pada Rabu (15/1/2014) pekan lalu.
Boediono mendapat penjelasan dari Wakil Wali Kota Manado, Harley Mangindaan mengenai kondisi pemukiman di tepi Kali Jengki. Boediono yang mengenakan sepatu boot tidak segan menembus lumpur hingga ke talud pembatas Kali Jengki.
Wilayah Komo Luar termasuk yang terparah diterjang banjir. Dari data di Posko ada 171 kepala keluarga yang mengungsi.