Kalah Pilkada, Bupati Ende Berkebun Singkong
Ke depan, Don Wangge akan kembali melanjutkan hobinya bertani
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Pos Kupang, Novemy Leo
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Kalah dalam sidang perselisihan Pilkada Ende di Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta, tidak membuat Bupati Ende (incumbent), Drs Don Bosco M Wangge, M.Si, kecewa. Dengan besar hati Don Wangge menyatakan menghormati keputusan MK dan akan mendukung bupati dan wakil bupati terpilih.
Ke depan, Don Wangge akan kembali melanjutkan hobinya bertani. Ia akan menanam singkong sinanggung dan tanaman naga pada lahan seluas tiga hektar sampai 50 hektar di Desa Kota Baru, Kecamatan Ende Lio.
Don Wangge menyampaikan itu kepada Pos Kupang (Tribunnews.com Network) melalui telepon genggamnya dari Ende ke Kupang, Selasa (21/4/2014) siang. Don Wangge dimintai tanggapannya soal hasil keputusan sidang Pilkada Ende di MK yang tidak mengabulkan gugatannya. Sidang perkara perselisihan Pilkada Ende dengan Nomor 190/PHPU.D-XI/2013, itu dimohonkan oleh Drs. Don Bosco M Wangge, M.Si dan drg. Dominikus Minggu Mere, M.Kes, selaku pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah Kabupaten Ende tahun 2013.
Pada amar putusan majelis hakim tanggal 20 Januari 2014 pukul 17.26 Wita, menjatuhkan amar putusan menolak gugatan pemohon.
Don Wangge menyatakan, sejak awal ia sudah berkomitmen, apapun hasil keputusan MK, ia akan menerima dan melaksanakan keputusan itu. Karena itu ketika tim kuasa hukumnya, Suratman Usman, Alex Wasi Wangge, dkk menyampaikan hasil sidang Pilkada Ende di MK, Senin (20/1/2014), pukul 20.00 Wita, melalui telepon dari Jakarta ke Ende, bahwa mereka kalah, Don Wangge langsung menerimanya.
"Saya terima keputusan MK dengan lapang dada. Tidak ada gunanya kita kurang hati. Keputusan ini sudah terbaik karena hakim agung sudah mempertimbangkan berbagai hal," jelas Don Wangge.
Sebagai warga Ende, kata Don Wangge, ia siap mendukung Bupati dan Wabup Ende terpilih.
"Harapanya agar pemimpin yang baru harus lebih baik daripada apa yang sudah saya kerjakan untuk Ende selama lima tahun terakhir. Pemimpin baru harus bisa mensejahterakan masyarakat Ende dan bagaimana caranya, tentu setiap pemimpin punya konsep, ide dan cara masing-masing," kata Don Wangge.
Ditanya rencananya untuk menjalani kehidupan selanjutnya, Don Wangge mengatakan, ada dua hal yang akan tetap dilakukannya.
Pertama, ia akan kembali 'masuk' sawah dan kebun untuk bertani. Kebiasaannya bertani itu sebenarnya selalu dilakukan saat masih menjabat Bupati Ende. Setiap hari Minggu, Don Wangge dan keluarga ke kebunnya untuk merawat tanaman buah-buahan dan beberapa komoditi perkebunan lainnya.
"Sebagai anak petani, saya akan kembali bertani. Saya ingin meningkatkan bidang pertanian di Ende, khususnya di Desa Kota Baru, Kecamatan Lio Utara, yakni desa kelahiran saya. Saya akan mulai mengembangkan bibit dan menanam singkong sinangung dari Indramayu, pada lahan seluas 3-50 ha milik saya. Dan niat ini didukung keluarga," kata suami dari Felisitas Masdiana Bali ini.
Hal ini bukan keinginan muluk. Karena menurut Don Wangge, hal ini sudah diujicoba saat ia masih menjabat Bupati Ende. Uji coba itu dilakukan di kantor Badan Ketahanan Dinas Pertanian Kabupaten Ende pada April 2013.
"Singkong biasa satu pohon hanya hasilkan 3-5 kg, tapi singkong sinangung bisa menghasilkan 22 kg per pohon," jelas ayah dari Maria Gladiolia dan Anastasia Dwiyoga Permata ini.
Kedua, melanjutkan tugasnya sebagai dosen mata kuliah kebijakan publik di Sekolah Tinggi Pemberdayaan Masyarakat St. Ursula Ende.
Ditanya urusan politik, Don Wangge mengatakan, masih melihat prospek yang ada.
"Untuk politik, saya akan melihat prospeknya dulu. Tapi saya mau katakan, untuk membangun Ende, kita tidak harus menjadi pimpinan atau bupati kan? Tapi bagaimana dalam kehidupan, kita memberi contoh yang baik bagi masyarakat sehingga bisa memotivasi masyarakat," ujarnya.