Pergerakan Tanah Kembali Terjadi di Cianjur
Pergerakan tanah kembali terjadi di Kabupaten Cianjur
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM CIANJUR, - Pergerakan tanah kembali terjadi di Kabupaten Cianjur atau tepatnya di RT 4/3 Kampung Cipeundey Desa Cirama Girang, Kecamatan Cikalong Kulon, Kabupaten Cianjur, Rabu (29/1/2014). Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, hanya saja sejumlah rumah milik warga rusak.
Kapolres Cianjur, AKBP Dedy Kusuma Bakti, mengatakan, kejadian pergerakan tanah di Kampung Cipeundey diketahui pada Selasa (28/1/2014) sekitar pukul 08.00. Akan tetapi pergerakan tanah terus terjadi di kampung itu hingga, Rabu (29/1/2014).
"Sebenarnya pergerakan sudah mulai terjadi seminggu yang lalu tepat sekitar Rabu 22 Januari. Pergerakan tanah ini mulai parah dan berbahaya pada Selasa kemarin," ujar Dedy kepada Tribun melalui ponselnya, Rabu (29/1/2014).
Dikatakan Dedy, sejumlah warga sudah mengungsi dan dievakuasi ke SD Negeri Neglasari yang lokasinya aman dan tak begitu jauh dari permukiman warga. Pihaknya pun telah memasang garis polisi di sejumlah titik dan di jalan masuk menuju lokasi permukiman.
"Kami sudah memberikan arahan dan mengimbau agar sementara ini warga jangan mendekat ke lokasi. Sejumlah bantuan berupa beras dan sembako sudah kami berikan. Untuk kesehatan belum ada gangguan yang cukup serius," ujar Dedy.
Dedy menyebut, kondisi pergerakan tanah di Kampung Cipendeuy tidak separah di Kampung Cigedogan. Meski demikian, ia menilai lokasi saat ini tetap rawan lantaran kontur tanahnya mudah lembek jika terjadi hujan.
"Jumlah kepala keluarga yang mengungsi sebanyak 71 dengan jumlah penduduk sebanyak 241 jiwa. Terdiri dari 29 anak-anak, 207 dewasa, dan 5 lanjut usia. Sedangkan jumlah rumah rusak berat sebanyak 29 unit, rusak sedang 29 unitm dan rumah yang terancam sebanyak 10 unit," ujar Dedy.
Seperti diberitakan sebelumnya, di Kecamatan Cikalong atau tepatnya di Kampung Cigedogan, Desa Mekarmulya mengalami pergerakan tanah. BPBD Kabupaten Cianjur, mencatat terdapat ratusan rumah yang terkena dampak pergerakan tanah. Rumah rusak untuk sementara terdata sebanyak 91 rumah. Jumlah itu terdiri dari 76 rumah rusak berat, lima rumah rusak sedang, 10 rumah rusak ringan. Adapun rumah yang terancam terkena dampak pergerakan tanah sebanyak 248 rumah.
Adapun warga yang mengusi sebanyak 355 kepala keluarga akibat pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Cigedogan itu. Total jiwa sebanyak 1215 yang terbagi 618 laki-laki dan 598 perempuan. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.