Pengamanan Daerah Rawan Sinabung Diperketat
Satuan Tugas Penanggulangan Erupsi Gunung Sinabung memperketat pengamanan ke daerah yang rawan dalam erupsi
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM MEDAN - Satuan Tugas Penanggulangan Erupsi Gunung Sinabung memperketat pengamanan ke daerah yang rawan dalam erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo.
"Sebelumnya, pengamanan sudah dilakukan. Sekarang lebih diperketat," kata Dandim 0205 Karo Letkol Inf Asep Sukarna selaku Komandan Satgas Penanggulangan Erupsi Gunung Sinabung ketika dihubungi Antara di Medan, Senin (3/2/2014).
Selama ini, kata Asep, pihaknya telah menempatkan petugas untuk mengamankan pintu masuk ke daerah yang dikaterogikan rawan dari erupsi Gunung Sinabung.
Pihaknya juga memasang portal menuju sejumlah desa yang berada dalam radius 5 km meter dari gunung berapi tersebut. Patroli juga rutin dilakukan untuk mengetahui kemungkinan adanya warga yang melaksanakan aktivitas di daerah rawan itu.
Namun dengan adanya 15 orang korban tewas akibat tersapu awan panas pada Sabtu (1/2/2014), pihaknya akan memperketat pengamanan dan pintu masuk menuju daerah rawan tersebut.
Asep menambahkan, selain memperkuat pengamanan, pihaknya juga memperbanyak pemasangan spanduk yang berisi peringatan tentang daerah rawan dan bahaya memasuki daerah-daerah tertentu.
Pihaknya juga terus mensosialisasikan kepada warga yang berada di berbagai pos pengungsian tentang bahaya memasuki daerah terlarang itu.
Dengan sosialisasi dan peningkatan pengamanan tersebut, termasuk pemberitaan di sejumlah media massa tentang korban tewas yang terkena awan panas, diharapkan masyarakat dapat memahami bahaya yang ada.
Ia menambahkan, dengan kondisi rawan tersebut, pihaknya mengingatkan tim evakuasi yang bertugas di lapangan untuk meningkatkan kehati-hatian, terutama ketika mengevakuasi korban awan panas.
Dalam menjalankan tugasnya, tim evakuasi tersebut berupaya dilengkapi dengan alat komunikasi agar dapat segera mengetahui informasi tentang peningkatan aktivitas Gunung Sinabung.
"Jangan sampai tim evakuasi yang justru dievakuasi," katanya.