Laporan Wartawan Pos Kupang, Alfons Nedabang

TRIBUNNEWS.COM, TAMBOLAKA - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Aburizal Bakrie, menelepon Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Gamawan Fauzi, memproses pelantikan Markus Dairo Talu, S.H-Drs. Dara Tanggu Kaha (MDT-DT) sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sumba Barat Daya (SBD).

Permintaan Aburizal Bakrie kepada Mendagri Gamawan Fauzi setelah mendengar 'unek-unek' dari Sekretaris DPD Partai Golkar SBD, Pdt. Ananias Bulu, S.Th, tentang Pilkada SBD saat ARB bersama rombongan istirahat di ruang VIP Bandar Udara Tambolaka, Selasa (4/2/2014).

Kepada ARB, Ananias menjelaskan, dalam Pilkada SBD, Partai Golkar mengusung MDT-DT. Setelah pemilihan (5 Agustus 2013), KPU SBD menetapkan MDT-DT sebagai Bupati dan Wakil Bupati SBD terpilih periode 2013-2018.

Keputusan KPU SBD digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK). MK dalam amar putusannya menguatkan keputusan KPU SBD.

"Kita menang di KPU SBD dan menang di MK, tapi sampai saat ini belum juga dilantik. Berkasnya masih ditahan gubernur. Gubernur belum mengusulkan kepada Mendagri," lapor Ananias.

Ananias menyampaikan, Gubernur NTT (Drs. Frans Lebu Raya) menginginkan proses pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih setelah pelaksanaan pemilu presiden (pilpres). Gubernur memberi pertimbangan kepada Mendagri bahwa situasi SBD tidak kondusif. Sudah 22 warga meninggal dunia.

"Gubernur melakukan pembohongan. SBD dalam kondisi aman. Tolong Fraksi Golkar di DPR RI perjuangkan. Dalam Februari ini harus dilantik. Kalau tidak dilantik kami kehilangan muka di masyarakat," kata Ananias. "SBD ini basis Golkar," timpal Charles Mesang.

Ananias mengatakan, seharusnya MDT-DT dilantik tanggal 27 Desember 2013. Namun yang terjadi Mendagri mengangkat Pelaksana Tugas Bupati SBD.

"Yang mempersulit Gubernur. Mendagri sudah kirim surat peringatan kedua kepada Gubernur tapi tidak ditindaklanjuti. Alasan SBD tidak kondusif," ujar Ananias.

Mendengar informasi itu, ARB langsung meminta ajudannya menghubungi Mendagri, Gamawan Fauzi, melalui handphone-nya.

"Pak Mendagri, maaf mengganggu. Saya lagi di Sumba. Tolong dibantu proses pelantikan Bupati Sumba Barat Daya," kata ARB sebagaimana terekam Pos Kupang (Tribunnews.com Network).

Setelah selesai bicara dengan Mendagri, ARB mengatakan, hari ini, Rabu (5/2/2014), Mendagri akan memprosesnya. ARB sepertinya belum mendapat informasi tentang duduk persoalan Pilkada SBD.

Ketika mendapat laporan bahwa Gubernur NTT menahan berkas, ARB tidak menanyakan kepada Wakil Gubernur NTT, Drs. Benny Litelnoni, yang berada di dekatnya mengenai sikap Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, yang belum juga mengusulkan berkas bupati dan wakil bupati SBD terpilih. Sebelum meninggalkan Bandara Tambolaka, ARB menyerahkan panji safari kepada Ketua DPD Partai Golkar SBD.

ARB memulai safarinya di Pulau Sumba, Selasa kemarin. ARB beserta istrinya, Ny Tatty Murnitriati tiba di Bandara Tambolaka menggunakan pesawat pribadi, Selasa pagi. ARB juga didampingi anaknya, Anindya Novyan Bakrie, menantunya Nia Rahmadani dan Rizal Malarangeng bersama istri. ARB disambut Ketua DPD Partai Golkar NTT, Drs. Ibrahim Agustinus Medah, bersama istri, Ny. Corry Medah di tangga pesawat.

Ikut menjemput, Drs. Setyo Novanto (Bendahara Umum Partai Golkar), dr. Charles Mesang, Drs. Benny Litelnoni, Drs. Mech Saba, Ir. Mohamad Ansor, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten SBD, Gerson Tanggu Dedo, serta pengurus dan kader Partai Golkar lainnya. Setelah diselendangi kain tenun, ARB beserta rombongan berjalan ke gedung terminal Bandara Tambolaka, diiringi tarian kataga, dan beristirahat di ruang VIP.