Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mbah Trimo Menanti Nasib

Kini ia aman, padahal beberapa jam sebelumnya nasibnya tak menentu di bawah guyuran hujan abu dan batu

zoom-in Mbah Trimo Menanti Nasib
Surya/AHMAD ZAIMUL HAQ
Warga dan tim SAR mengabadikan abu vulkanik yang membubung tinggi keluar dari Gunung Kelud yang terlihat dari jarak lima kilometer di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jumat (14/2/2014). Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Kelud yang meletus pada Kamis (13/2/2014) pukul 22.50 WIB bersamaan keluarnya tremor tersebut, mengalami 442 kali gempa vulkanik dangkal (VB). SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

Menurut Rahmat, perempuan bernama Rofiano Yahan itu melahirkan bayi laki-laki. Oleh warga, ia langsung dibawa ke sebuah puskesmas di Pujon.

"Saat di atas truk, dia melahirkan. Bayinya laki-laki. Alhamdulillah selamat dan lancar,"  kata Rahmat.

Kepanikan lain sempat menghinggapi tim relawan di Kabupaten Malang. Hal ini karena ada 100 warga Dusun Ngramban, Desa Baturejo, Kabupaten Malang yang belum bisa dievakuasi. Anggota Karang Taruna Baturejo, Kecamatan Ngantang Patricia Aris Senjayani, Jumat, mengatakan masih ada sekitar 100 jiwa di daerah itu yang belum dievakuasi dari kawasan tersebut. Desa Baturejo berada sekitar 7 kilometer dari puncak Gunung Kelud.

"Akses jalan dan medan untuk menuju Desa Baturejo, khususnya di RT 157 memang cukup sulit karena jalannya menanjak. Tadi pagi sudah ada truk yang datang, tapi kembali lagi karena tidak mampu naik ke lokasi," ujarnya.

Selain sekitar 100 jiwa yang masih terjebak dan belum dievakuasi, lanjutnya, ada ratusan ekor ternak sapi perah yang juga belum ada tanda-tanda dievakuasi.

"Namun kami tidak memikirkan itu, yang terpenting jiwa manusia harus diselamatkan terebih dahulu," ujarnya.

Populasi ternak sapi perah di desa tersebut cukup banyak karena hampir 90 persen penduduknya hidup dari beternak.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut Patricia mengatakan berdasarkan laporan anggota Karang Taruna Baturejo lainnya, di kawasan itu suhu udaranya makin panas.

"Kami berharap petugas segera melakukan evakuasi agar mereka bisa terselamatkan," ucapnya.

Titik terang atas nasib ke-100 jiwa itu akhirnya diperoleh. Hafi Lutfi, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang, mengatakan mereka sudah dievakuasi.

"Semua warga itu sudah berada di tempat aman,” katanya.

Ia mengatakan, saat ini pihaknya berkonsentrasi untuk menyediakan makanan dan menjamin kesehatan pengungsi. Ia mengatakan, pengungsi saat ini membutuhkan makanan bayi dan pembalut wanita.

"Jika ada yang ingin memberi bantuan ya bisa langsung ke posko atau ke masyarakat," ujarnya.

Tags:
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas