Peternakan Sapi Di Samarinda Digalakkan
Pemerintah tentu sangat mendukung dan menyambut baik karena jenis usaha peternakan ini memiliki peluang bagus
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Doan Pardede
TRIBUNNEWS.COM SAMARINDA, - Wakil Wali Kota Samarinda Nusyirwan Ismail, melakukan panen pedet (anak sapi) hasil Inseminasi Buatan (IB) alias kawin suntik massal di lokasi kelompok ternak Guyup Rukun Jl Poros Samarinda Bontang Kelurahan Sei Siring, Selasa (18/2/2014).
Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan berupa sapi penggemukan sebanyak 33 ekor bagi kelompok tani lubuk Makmur Mugirejo, kemudian bantuan ternak kelinci kepada kelompok tani Bambu Kuning dan mesin pengelola pakan ternak dan berbagai bantuan lainnya. Bantuan tersebut bersumber dari APBN, APBD Propinsi maupun APBD Kota. Di kesempatan itu, juga dilakukan penyerahan uang pembinaan dan hadiah lomba kelompok ternak sapi dan lomba hasil IB.
Panen pedet yang dilakukan merupakan hasil pembiakan dari 27 ekor sapi betina dan 3 pejantan yang dilakukan sejak tahun 2011 silam. Dikatakan Nusyirwan, pemeliharaan ternak saat ini telah bergeser sebagai usaha sampingan menjadi usaha keluarga yang menjadi pula sebagai salah satu sumber pertumbuhan baru perekonomian masyarakat.
"Dalam hal ini pemerintah tentu sangat mendukung dan menyambut baik karena jenis usaha peternakan ini memiliki peluang bagus mengingat tingginya tingkat konsumsi daging di Kota Samarinda saat ini yang mencapai 14,21 persen melampaui konsumsi nasional yang hanya 10,9 persen," katanya.
Dukungan ini diberikan juga untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging di Kota Samarinda saat ini 94,2 persen masih mensuplai dari luar daerah. Untuk itu guna mendukung pengembangan agribisnis sektor peternakan tersebut, Nusyirwan menyebut pemkot Samarinda saat ini tengah menyusun langkah penguatan usaha bagi para kelompok tani melalui beberapa bentuk kegiatan. Diantaranya usaha silang tumpang sari, pembinaan koperasi hingga pengembangan melalui model lain yaitu berupa pemanfaatan lahan eks pertambangan.
"Ini tidak lain adalah sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan usaha demi peningkatan kesejahteraan peternak tinggal bagaimana para kelompok tani ternak ini mengelolanya," kata Nusyirwan.