Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

PDI-P Jatim: Risma Terkesan Lupakan Partainya

Arah kebijakan Risma sering tidak sesuai dengan fatsun politik PDI-P sebagai partai pengusungnya.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in PDI-P Jatim: Risma Terkesan Lupakan Partainya
Warta Kota/Henry Lopulalan
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini selesai kosultasi soal pengelolaan hewan di Kebun Binatang Surabaya (KBS) ke Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, (20/1/2014) Risma juga melaporkan beberapa pengurus KBS sebelum diambil alih Pemkot Surabaya. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM SURABAYA, — Kritik terhadap rencana Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, yang berniat mengundurkan diri dan mempersoalkan pemilihan Wakil Wali Kota Surabaya, muncul dari kader PDI-P sendiri.

Sekretaris DPD PDI-P Jawa Timur, Kusnadi, mengibaratkan Risma seperti "kacang lupa kulitnya". Karena dia menilai, arah kebijakan Risma sering tidak sesuai dengan fatsun politik PDI-P sebagai partai pengusungnya.

"Padahal harapan PDI-P setelah Risma dilantik, masyarakat akan semakin simpati kepada PDI-P dengan program-program pembangunannya, sehingga suara PDI-P di Surabaya semakin kuat," kata Kusnadi.

Namun, lanjut dia, yang terjadi justru sebaliknya. Risma seperti jauh dari PDI-P dan terkesan melupakan partainya. Bahkan, kata Kusnadi, Risma mempermasalahkan pengangkatan Ketua DPC PDI-P Surabaya, Wisnu Sakti Buana, yang dianggap Kusnadi sesuai mekanisme partai dan hukum.

"Padahal, harusnya mempunyai hati nurani sekaligus sebagai bentuk tanggung jawab moral untuk membantu dan mendukung kebijakan partai yang telah menjadikan dia sebagai wali kota," ungkapnya.

Kusnadi juga menegaskan, tidak ada upaya PDI-P menekan Risma sehingga dia harus mundur. Sistem partai dalam hal ini masih berjalan normal.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini belum mau berbicara banyak tentang rumor mundur dari jabatan wali kota. Meskipun demikian, dia berjanji memutuskan kepastian itu setelah masalah pengangkatan Wakil Wali Kota (Wawali) Wisnu Sakti Buana selesai.

"Setelah ada keputusan dari Mendagri soal pengangkatan itu, baru saya putuskan masih akan terus atau tidak," kata Risma, Kamis (20/2/2014).

Menurut Risma, penegasan itu bagi dia bukanlah langkah politik, melainkan sebuah mekanisme sesuai aturan yang harus dilaksanakan.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas