Obsesi Aksa Mahmud di HUT 41 Bosowa
PENDIRI Bosowa Corporindo, Aksa Mahmud (68), senantiasa mengingatkan pentingnya pengusaha dan usahanya dekat dengan masjid
Editor: Hendra Gunawan
Tiap Senin dan Kamis petang, pengelola menyediakan hidangan buka puasa batgi mereka yang melaksanakan puasa Sunnah.
Awal Februari lalu, masjid ini juga dijadikan salah satu sekretariat komunitas Qari-Qariah, dan penghafal Qur'an, Jamiatul Quran wal Huffadz Sulsel.
"Selain sekretariat, juga dijadikan semacam tempat untuk menguji hafalan para sekolah dan lembaga penghafal di Sulsel, tiap bulannya," kata Muslim yang juga salah satu direktur di Bosowa Foundation ini.
Seperti rutinitas di puncak HUT Bosowa, Jumat (21/2) petang ini, Panitia HUT ke-41 Bosowa juga menggelar Khataman Quran, Barzanji, sekaligus Sujud Syukur, beraama petinggi manajemen, sekitar 100-an ulama di Sulsel, dan anak yatim di Ballroom Menara Bosowa.
Di HUT ke-40 Bosowa, Februari 2013 lalu, keluarga Aksa Mahmud mendatangkan secara khusus, Dia mendatangkan imam Masjidil Haram Mekkah dan Masjid Nabawi Maninah, Sheikh Qari Muhammad Saad Nomani atau yang akrab disapa Shahid Khalil Nomani (34) ke Indonesia
Sang imam penghafal 30 juz Quran ini juga menjadi Imam salat Isya dan memberikan tauziyah kuliah tujuh menit (kultum).
Saat itu, Bosowa mengundang sekitar 500 kiai, tokoh pesantren, santri ma'had, dan sejumlah santri sekolah penghafal Alquran di Sulsel.
Inilah yang terus coba ditularkan pendiri Bosowa Group ini ke para generasi pelanjutnya. Sekadar diketahui, sejak 2006 lalu, Aksa sudah menyerahkan pengelolaan kelompok usaha yang berdiri 22 Februari 1973 ini ke generasi kedua.
Erwin Aksa (38) menjadi CEO kelompok usaha ini dan dibantu tiga adiknya, Sadikin Aksa, Melinda Aksa, Athirah Aksa, dan si bungsu, Subhan Aksa.
Tahun 2015 mendatang, atau di usia ke-42, kelompok usaha yang sudah merambah industri otomotif, finance, tambang, perdagangan dan jasa ini mencanangkan era `lepas landas' menuju Bosowa Excellence.(Thamzil Thahir)