Polisi Syariah Langsa Dianiaya karena Bubarkan Organ Tunggal
Tim Satpol PP-WH Kota Langsa, kembali diserang sekelompok pemuda saat membubarkan pertunjukan organ tunggal.
TRIBUNNEWS.COM, LANGSA - Tim Satuan Polisi Pamong Praja Wilayatul Hisbah atau Polisi Syariah Kota Langsa, kembali diserang sekelompok pemuda saat membubarkan pertunjukan organ tunggal.
Peristiwa tersebut, terjadi saat Satpol PP-WH menggerebek dan membubarkan organ tunggal di rumah warga yang merayakan ulang tahun anaknya, Ruswito, di Gampong Geudubang Aceh, Kecamatan Langsa Baro, Minggu (23/2/2014).
Akibat insiden itu, kening Danton WH Tgk Irmansyah mengalami luka lebam terkena lemparan batu. Ia malam itu juga dilarikan oleh teman-temannya ke RSUD Langsa.
Selain itu, kaca lampu bagian belakang mobil Patroli WH ikut pecah, dan bodi mobil juga peot terkena lemparan batu kelompok pemuda yang marah, karena dihentikannya pertunjukan organ tunggal.
Irmansyah mengatakan, ia bersama 15 anak buahnya kala itu tengah melakukan patroli. Sesampainya di Gampong Geudubang Aceh, ternyata ada pertunjukan organ tunggal.
"Di lokasi itu, ada seratusan muda-mudi yang asyik berjoget. Kami sudah secara persuasif menemui tuan rumah untuk menghentikan pertunjukan itu. Tapi, tak digubris," kata Irmansyah, Minggu.
Walaupun sempat terjadi debat, akhirnya organ tunggal dimaksud dihentikan juga.
Namun, tak berselang lama, para pemuda langsung mengerumuni personel WH. Mereka tiba-tiba melemparkan batu yang terkena kening Irmansyah.
"Karena mereka semakin beringas, kami memilih segera meninggalkan lokasi. Saat mobil meninggalkan lokasi, mereka terus melempari mobil patroli hingga kaca belakang mobil pecah, dan bodi mobil peot," tuturnya.
Kapolres Langsa Ajun Komisaris Besar Hariadi mengatakan, pihak WH dan pemilik rumah yang menyelenggarakan acara hiburan itu sudah sepakat berdamai. Perdamaian itu dilakukan, Minggu (23/2) siang di Mapolsek setempat. (zb/yuh)