Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Industri Jawa Tengah Merugi Rp 300 Miliar Akibat Banjir

Fachruddin (29), mengaku terpukul akibat bencana banjir yang melanda wilayah Jepara beberapa waktu lalu.

zoom-in Industri Jawa Tengah Merugi Rp 300 Miliar Akibat Banjir
Tribun Jateng/M Alfi
ilustrasi - Tiga kecamatan di Demak masih tergenang banjir, Rabu (5/2/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Fachruddin (29), mengaku terpukul akibat bencana banjir yang melanda wilayah Jepara beberapa waktu lalu.

Uang dari kredit bank sebesar Rp 40 juta yang dipergunakan untuk usaha pembibitan ikan lele, lenyap dalam semalam.

Usaha ternak ikan lele, yang baru dirintisnya pada Oktober 2013 lalu bersama dua rekannya di Desa Donorojo Kabupaten Jepara, gulung tikar.

Puluhan ribu ikan lele yang ditampung di empat kolam berukuran masing-masing sekitar 200 meter persegi tersebut lenyap.

"Ya  entah ke mana lele tersebut saya tidak tahu. Yang tersisa kini hanya kolam dan terpal plastik. Pakan lele pun hanyut terbawa banjir," kata guru PNS di Kabupaten Semarang tersebut kepada Tribun Jateng, Selasa (25/2/2014).

Dia mengakui, usaha tersebut dapat dijalani seusai dirinya memperoleh pinjaman dana dari sebuah bank sebesar Rp 40 juta. Dana tersebut cair pada September 2013 yang kemudian dipergunakan untuk merintis usaha.

Bermodal dana pinjaman itu ia membuat kolam, membeli bibit ikan, hingga stok pakan dan tenaga yang menjaga kolam tersebut.

Berita Rekomendasi

"Namun akibat banjir kemarin, dana puluhan juta tersebut belum membuahkan hasil sama sekali. Kami mengangsur untuk pinjaman tersebut sekitar Rp 1,5 juta per bulan. Diangsur selama 3 tahun," ungkapnya.

Kekinian ia masih memikirkan langkah selanjutnya. Tentunya lahan yang sudah kosong tersebut harus diaktifkan kembali pascabanjir agar bisa melunasi tanggungan kepada pihak bank hingga masa jatuh tempo.

"Awalnya buka usaha tersebut biar ada tambahan pemasukan, malah diterpa musibah. Tapi mau bagaimana lagi. Nasi sudah menjadi bubur," katanya.

Kasi Industri Hasil Hutan Bidang Industri Agro Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah Ramadhan Efendi mengatakan, banjir mengakibatkan kerugian di sektor industri.

Di Jepara, kerugian terjadi pada industri kayu dan mebel. Kerugian tersebut, diakibatkan oleh distribusi bahan baku yang terhambat sehingga proses produksi tidak bisa berjalan.

Selain itu, barang yang ada juga tidak bisa didistribusikan. "Pada saat banjir ada 500 kontainer yang ditunda sehingga menghambat proses distribusi," katanya kepada Tribun Jateng.

Sedangkan di Pekalongan, kerugian terjadi pada industri batik. Kerugian akibat banjir mencapai puluhan miliar. "Saya tidak bisa menyebutkan jumlahnya pas berapa," tambahnya.

Di Pati, kerugian ada pada industri garam dimana semua produksi garam hilang. Namun hingga saat ini pihak Disperindag masih menginventarisasi jumlah kerugian.

"Di Pati dan Rembang indutri garam yang mengalami kerugian. Kalau di Kudus, kerugian ada di sektor perdagangan yaitu di pasar karena ada pasar yang rusak," katanya. (dse/rus)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas