Jari TKI Asal Ponorogo Dipotong Majikannya di Hongkong
Nasib nahas Tenaga Kerja Wanita (TKW) tak kunjung reda.
Laporan Wartawan Surya Sudarmawan
TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Nasib nahas Tenaga Kerja Wanita (TKW) tak kunjung reda.
Masyarakat, baru saja dikejutkan dengan kasus Erwiana Sulistyoningsih (22), warga Desa Pucangan, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi yang nyaris lumpuh akibat dianiaya majikannya saat berada di Hong Kong.
Sebelum keterkejutan itu hilang, kini kasus penyiksaan terhadap TKW yang dilakukan majikannya di Hongkong kembali menelan korban.
Korbannya kali ini adalah Anis Andriani (25), yang baru 17 Pebruari 2014 lalu, tiba di Hongkong.
Korban mengalami cacat tangan jari kiri, karena diduga dipotong majikannya hingga nyaris putus. Kekinian, korban masih berada dalam perawatan rumah sakit di Hongkong.
Musibah ini, dirasakan suami korban Suprapto (33) warga RT 02, RW 01, Dusun Jetak, Desa Bajang, Kecamatan Mlarak, kabupaten Ponorogo.
Perempuan yang dinikahi lima tahun lalu dan sudah dikarunia seorang putri yang baru berusia 4,5 tahun itu, disiksa majikannya di Hongkong hingga jari kiri tangan istrinya nyaris putus karena kebiadaban majikannya itu. M
Meski kabar musibah yang dialami Anis Andriani itu sudah ramai di media jejaring sosial Facebook, Suprapto baru mendengar kabar tersebut, Kamis (27/2/2014) malam seusai mendapatkan telepon istrinya.
"Ya kaget sekali. Anis baru tanggal 17 Pebruari 2014 terbang dari Indonesia ke Hongkong melalui PT Bumi Mas Katong Besari yang beralamat di Jl Raden Wijaya 28 A, Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo," terangnya kepada Surya, Jumat (28/2/2014).
Sesampainya di Hongkong, istrinya disalurkan agen Sun Light di Nort Point. Anis masuk ke rumah majikannya bernama NGAN SUK WAI mulai 19 Februari 2014. Akan tetapi, Senin (24/2/2014) sekitar pukul 10.00 WIB pagi, ibu satu anak ini mendapatkan musibah jari tangannya dipotong majikannya itu.
"Sekarang istri saya masih dirawat di Rumah sakit Queen Mary, Pok Fu Lam, Hongkong. Tinggal menunggu kesembuhannya. Wong saat telepon itu, teman istri saya tak berani mengabarkan kalau jari tangan istri saya dipotong majikannya," imbuhnya.