Jero Wacik: Pulau Jawa Krisis Listrik Tahun 2018 karena Kebanyakan Mal
Pulau Jawa diprediksi bakal mengalami krisis energi listrik pada empat tahun mendatang, yakni tahun 2018.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Laporan Wartawan Tribunnews.com Adiatmaputra Fajar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pulau Jawa diprediksi bakal mengalami krisis energi listrik pada empat tahun mendatang, yakni tahun 2018.
Setiap tahun, pertumbuhan beban listrik di seluruh Pulau Jawa mencapai sekitar sembilan persen. Prediksi tersebut, berdasarkan kajian yang dilakukan Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Menurut PLN, krisis listrik tersebut terjadi karena pertumbuhan aktifitas perekonomian di Pulau Jawa bakal bertambah pesat, sehingga berimbas pada meningkatnya konsumsi listrik.
Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan, krisis listrik bakal terjadi jika tingginya pertumbuhan aktifitas perekonomian tidak dibarengi dengan tumbuhnya penyediaan atau pasokan.
Dalam hal ini, semakin banyak gedung akan menambah kebutuhan listrik terutama di pulau Jawa.
"Ekonomi yang membaik, pabriknya makin banyak, mal makin banyak, hotel makin banyak, jumlah penyediaan energi listriknya kurang. Itulah yang memungkinkan terjadinya krisis listrik di Pulau Jawa," ujar Wacik, Selasa (4/3/2014).
Wacik menambahkan, PLN kekinian masih lambat dalam melakukan pekerjaannya. Terutama, dalam pembangunan infrastruktur listrik di Pulau Jawa.
Wacik menilai, kecepatan PLN membangun satu pembangkit listrik, tidak secepat kebutuhan masyarakat terhadap pasokan listrik.
Belum lagi, sambung Jero, ditgambah dengan pesatnya pembangunan gedung-gedung bertingkat yang membutuhkan daya listrik yang besar.
"Kecepatan kita membangun, tidak secepat yang dibutuhkan," rutuknya.