Kapolres Aceh Tengah Akui Kondisi Takengon Sudah Kondusif
Kapolres Aceh Tengah menegaskan, apapun yang terjadi, pihaknya tetap komit mengamankan situasi untuk ketenteraman masyarakat Aceh Tengah.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TAKENGON - Kapolres Aceh Tengah, AKBP Artanto SIK, Rabu (19/3/2014) mengatakan, kondisi di Aceh Tengah, khususnya Takengon kembali kondusif menyusul aksi massa yang terjadi Selasa (18/3/2014) malam dan Rabu (19/3/2014) siang.
Kapolres Aceh Tengah menegaskan, apapun yang terjadi, pihaknya tetap komit mengamankan situasi untuk ketenteraman masyarakat Aceh Tengah. Begitu juga di Bener Meriah, pihaknya berkoordinasi dengan aparat keamanan di sana, termasuk TNI.
Musyawarah di DPRK Bener Meriah yang dimulai ba’da magrib tadi malam dihadiri massa Partai Aceh (PA). Pihak keamanan bersama Muspida Bener Meriah dan Aceh Tengah menanggapi aspirasi massa. Akhirnya diperoleh kesepakatan agar semua diproses secara hukum, baik terhadap yang dilakukan PA maupun Pembela Tanah Air (PETA).
"Kita meminta agar kedua belah pihak menahan diri dari segala tindakan anarkis dan hal-hal yang menyebabkan keresahan masyarakat. Mereka akhirnya sepakat untuk menahan diri," kata Kapolres Aceh Tengah.
Sekira pukul 23.00 WIB massa PA bubar dari DPRK Bener Meriah. Suasana di Bener Meriah dan Aceh Tengah hingga berita ini diturunkan tadi malam cenderung kondusif.
Untuk pengamanan selanjutnya, Polres Aceh Tengah mengerahkan seluruh anggotanya dan bantuan Brimob dari Polda sebanyak satu SSK, satu pleton dari Bener Meriah dan satu pleton dari Gayo Lues. Selain itu juga bekerjasama dengan satu pleton BKO TNI.
"Personel ini akan terus kita siapkan hingga akhir proses pemilu. Kita upayakan kondisi akan tetap stabil dan meredam segala kemungkinan secara persuasif," tandas Kapolres Aceh Tengah.
Ia kembali mengimbau kedua pihak untuk saling menahan diri terutama kepada pimpinan pihak-pihak yang bersinggungan agar mengkoordinir anggotanya masing-masing.
"Masyarakat dan kita semua tentunya ingin aman. Semua permasalahan ada solusi, jadi jangan lagi ada kekerasan. Muspida pasti akan menampung aspirasi dengan melakukan mediasi segala permasalahan yang ada," kata Kapolres AKBP Artanto.
Penyerangan Kantor Partai Aceh (PA) dibarengi pengrusakan dan pembakaran oleh massa Pembela Tanah Air (PETA) di Takengon, Selasa (18/3/2014) malam berbuntut munculnya aksi balasan oleh massa PA, Rabu (19/3/2014) siang. Suasana kedua kabupaten di dataran tinggi Gayo tersebut--Aceh Tengah dan Bener Meriah--sepanjang siang hingga lepas magrib kemarin malam sempat mencekam.
Mencekamnya suasana di Takengon dan Bener Meriah sepanjang siang kemarin dikarenakan munculnya gelombang massa dari kawasan pesisir yang menggunakan belasan unit mobil pribadi berstiker Partai Aceh (PA) serta gambar caleg dari partai lokal tersebut.
Masyarakat di kedua kabupaten itu bertambah takut setelah tersiar kabar dari media sosial bahwa terjadi pembakaran tiga unit mobil dan pengrusakan delapan unit lainnya di Puskud milik Tagore Abubakar, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah. Letusan senjata yang terdengar beberapa kali semakin memunculkan ketakutan masyarakat.
(tim)