Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Caleg Pilih 'Jalur Gaib' Ketimbang Jalan Becek ke Hunian Rakyat Jelata

Dua pekan lalu, Miftahul Jannah, menjadi perhatian masyarakat luas.

zoom-in Caleg Pilih 'Jalur Gaib' Ketimbang Jalan Becek ke Hunian Rakyat Jelata
Surya/Sudarmawan
RITUAL CALEG - Calon Anggota Legislatif (Caleg) Dapil V DPRD Kabupaten Ngawi dari Partai Demokrat, Miftahul Jannah menggelar ritual doa dan mandi di Sungai Tempuk Alas Ketonggo (Srigati) Desa Babadan, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Rabu (12/3/2014). 

Laporan Tim Liputan Khusus Surya

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Dua pekan lalu, Miftahul Jannah, menjadi perhatian masyarakat luas. Acara mandi yang dilakukannya di Sungai Tempuk, Alas Ketonggo, menjadi penyebabnya.

Bagi kebanyak orang, modal mandi yang dilakukan perempuan berjilbab ini memang tidak lazim.

Ia mandi di sungai yang airnya berwarna keruh kecokelatan. Air bercampur lumpur halus itu, bagi kebanyakan orang, jelas akan membuat kotor kulit.

Keanehan lain, terlihat dari cara mandi yang dilakukan Miftahul Jannah. Ia beredam lengkap dengan seluruh pakaian dan jilbabnya.

Sambil berendam menghadap arus, kedua telapak tangannya menyatu di depan dada, dengan posisi ujung jari-jari menyentuh dagu.

Mirip sekali dengan posisi orang yang sedang semadi, atau melakukan ritual khusus.

Berita Rekomendasi

Kesan ritual langsung muncul. Sebab masyarakat sekitar betul-betul paham, sungai tersebut merupakan tempat keramat dan biasa digunakan ritual.

Kesan itu, makin kuat setelah diketahui perempuan yang biasa dipanggil Miftah tersebut adalah calon legislatif (caleg) DPRD Ngawi.

Apalagi sebelum Miftah, sudah ada puluhan bahkan ratusan caleg melakukan ritual serupa di sungai yang diyakini pernah menjadi tempat persembunyian Raja Majapahit, Raden Brawijaya V tersebut.

Fenomena memburu kekuatan gaib ala Miftahul Jannah itu, tidak hanya ada di Ngawi.

Tapi hampir di semua daerah di Jatim bisa ditemukan. Hanya bentuk dan caranya yang berbeda-beda.


Bagi caleg, berbagai upaya memang perlu dijalani untuk memuluskan langkah. Ada yang mengandalkan kekuatan dan nalar politik murni. Ada juga yang mengedepankan modal finansial.

Pun ada yang blusukan, menempuh jalan becek menuju hunian kumuh rakyat jelata.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas