Bocah 4 Tahun Rela Sisihkan Uang Saku Rp 5 Ribu Demi Satinah
Seorang siswa, Rasya (4) mengaku ikut menyumbang karena kasihan terhadap nasib Satinah.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Aksi penggalangan dana peduli Satinah ternyata dilakukan juga oleh anak-anak balita. Di Ungaran, ratusan siswa RA Istiqomah berebut untuk memasukkan uang ke dalam kardus yang telah disediakan oleh sekolah, Jumat (28/3/2014).
Aksi para siswa TK tersebut difasilitasi oleh para guru setelah melihat pemberitaan media tentang nasib TKW Satinah yang harus membayar diyat Rp 21 miliar agar terhindar dari hukuman pancung.
Seorang siswa, Rasya (4) mengaku ikut menyumbang karena kasihan terhadap nasib Satinah. Ia menyisihkan sebagian uang saku yang diberikan oleh orang tuanya.
"Kasihan ibu Satinah mau dihukum mati di Arab, kalau kita ikut membantu Bu Satinah bisa bebas. Aku nyumbang Rp 5 ribu, itu uang saku dari ayah," kata Rasya.
Sementara itu, Ketua Majelis Pendidikan Yayasan Istiqomah, M Saerozi mengatakan kegiatan ini bagian dari pendidikan karakter siswa agar lebih peduli terhadap lingkungan dan sesama. Menumbuhkan rasa peduli pada anak, menurutnya tidak bisa diajarkan melalui materi pelajaran di kelas, melainkan harus dicontohkan dan dipraktekkan.
Sebelumnya, penggalangan dana di RA Istiqomah ini juga pernah dilakukan ketika ada bencana alam seperti banjir, gunung meletus, tanah longsor dan sebagainya.
"Makanya tadi yang pertama nyumbang guru-gurunya dulu. Pembiasaan ini menjadi penting agar anak-anak kelak tumbuh menjadi orang yang memiliki empati, rasa kepedulian yang tinggi terhadap orang-orang yang sedang kesusahan. Tidak bisa orang kalau sudah tua akan menjadi lebih peduli dengan sendirinya, tanpa diajarkan sejak dini," kata Saerozi.
Donasi yang terkumpul dari para siswa RA Istiqomah tersebut Rp 2 juta selanjutnya diserahkan ke perwakilan Dinsosnakertrans Kabupaten Semarang yang ikut hadir menyaksikan penggalangan dana tersebut.
Perwakilan Dinsosnakertrans Kabupaten Semarang, Sri Sunarningsih Rismonowati mengatakan, pihaknya terus mengupayakan agar warga Kabupaten Semarang peduli untuk membantu Satinah. Selain pegawai di lingkungan Pemkab Semarang imbauan ini juga disampaikan kepada perusahaan maupun elemen masyarakat lainnya.
"Kebetulan untuk lingkungan sekolah, baru RA Istiqomah ini," ungkapnya.