Warga Diminta Menjauh dari Pantai
Dik Dik Hendrajaya, mengimbau warga di pantai selatan Kabupaten Garut untuk mewaspadai gelombang tsunami dampak gempa bumi di Cile
Editor: Budi Prasetyo
Menurut tokoh masyarakat Cijulang, Engkus, meski diperkirakan gelombang tsunami tiba di pantai selatan Kamis pagi, warga tetap memilih mengungsi karena khawatir tsunami datang lebih cepat saat mereka tertidur lelap. Engkus mengatakan, ada sekitar 300 orang warga Batukaraas yang mengungsi ke Dusun Mandala dengan menggunakan sepeda motor dan mobil. Selain itu, banyak pula warga yang berkumpul di Alun-alun Cijulang memantau situasi.
Lima Orang Tewas
Gelombang laut tsunami setinggi hingga 2,1 meter telah menghantam beberapa wilayah pesisir Cile akibat gempa 8,2 skala Richter. Gempa juga menyebabkan terjadinya pemadaman listrik, kebakaran, dan tanah longsor. Sedikitnya lima orang tewas.
Titik pusat gempa terdapat di 86 km barat laut wilayah pertambangan di Iquique dan hanya berada 10 km di bawah dasar laut sehingga warga dapat merasakan guncangan gempa yang kuat.
Di sejumlah wilayah yang terdampak, puluhan ribu orang telah diungsikan ke tempat-tempat yang lebih aman. Siaran televisi Cile menayangkan kemacetan lalu lintas terjadi di wilayah terdampak karena kepanikan masyarakat untuk menyelamatkan diri.
Getaran gempa juga mengguncang gedung-gedung bertingkat di Peru dan di ibu kota Bolivia, La Paz, yang berjarak sekitar 470 km dari Iquique. Setidaknya delapan gempa susulan terjadi dalam beberapa jam setelah gempa pertama, dengan kekuatan 6,2 skala Richter.
Jumlah total WNI yang tinggal dan bekerja di Cile mencapai 23 orang. Beruntung, tak satu pun WNI yang menjadi korban gempa Cile berkekuatan 8,2 SR yang tsunaminya mencapai Indonesia.
"Sejauh ini belum ada informasi WNI menjadi korban gempa di Chile," kata juru bicara Kemenlu RI Michele Tene di Jakarta, Rabu (2/4).
Meski demikian, KBRI di Cile terus menghubungi 23 WNI yang berada di Cile, baik di kawasan rawan maupun kawasan aman.
Penjelasan senada disampaikan pejabat Konsuler di KBRI Santiago, Heru Purwanto. Menurutnya, tidak ada WNI yang menjadi korban gempa. "Ada 23 WNI di Cile namun tidak ada yang menjadi korban," ujar Heru Purwanto.
Menurut Heru, sebagian besar WNI tinggal dan bekerja di Zona Franca, yakni daerah bebas perdagangan di Iquique. Daerah itu, ujar Heru, justru dekat dengan lokasi titik gempa yang berada di utara Cile. "Zona Franca itu berada di dekat pantai. Tapi mereka semua dalam keadaan aman, karena telah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi," kata Heru.
(sam/stf/sta/kompas.com/tribunnews/vvn)