TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Hampir tiap tahun kunci jawaban Ujian Nasional (Unas) selalu bocor. Alumni sekolah ikut berperan dalam bocornya kunci jawaban ini. Dengan demikian, bocornya kunci jawaban Unas akan terus turun-temurun tiap tahunnya.

Seperti pengakuan R, siswa kelas 12 SMAN 12 Surabaya, yang sempat menghebohkan dunia pendidikan, karena ketahuan menjadi koordinator menyebarkan kunci jawaban. R mengaku, mendapat informasi tersebut dari kakak kelasnya, yang kini telah menjadi alumni.

”Saya mendapat informasi itu dari kakak kelas saya, dulu dia juga pakai,” kata R.

Akhirnya R menerima tawaran tersebut, karena terbukti ternyata kakak kelasnya bisa lulus. R sendiri hanya berharap untuk lulus Unas saja. Tidak mengharapkan untuk lulus dengan nilai yang baik.

Kakak kelas R sebelumnya juga mendapat informasi dari kakak kelasnya. Demikian seterusnya. Itulah mengapa, R dan teman-temannya telah mempersiapkan diri untuk mendapat kunci jawaban ini sejak Agustus tahun lalu.

R mengatakan dirinya dipertemukan oleh kakak kelasnya itu, dengan pemilik kunci jawaban yang berasal dari jaringan Gosok.

”Ini lumrah, hampir setiap tahun menjelang Unas memang seperti ini, apalagi tidak hanya kami yang pakai, tetapi hampir semua sekolah,” kata anak pertama dari tiga bersaudara itu.

Ketika ditanya apakah orangtuanya mengetahui jika dirinya memiliki kunci Unas, R mengaku awalnya orangtuanya tidak tahu.

”Baru mau menjelang Unas saja ibu saya tahu, sebelumnya tidak tahu. Saya menabung dari uang jajan saya, untuk mendapat kunci jawaban itu,” kata R.

Sementara pihak kepolisian masih terus mengembangkan kasus ini. Belum ada tersangka yang ditetapkan polisi, usai memeriksa 18 siswa SMAN 12 Surabaya itu.

”Belum ada, kami masih memastikan dulu apakah kunci jawaban itu memang sesuai dengan kunci jawaban yang sebenarnya atau tidak. Kami telah berkoordinasi dengan Mendiknas, untuk mendapat salinan soal,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Farman.

Farman mengatakan pihaknya belum bisa memastikan, apakah kunci jawaban yang dimiliki siswa-siswa tersebut asli atau tidak.

”Kita tunggu saja nanti dari Mendiknas,” tambah Farman.

Mengenai kemungkinan adanya hal serupa saat pelaksanaan Unas SMP, Farman mengatakan pihaknya masih belum mendapat informasi tersebut. Ini dikarenakan tiga orang yang diduga menjadi jaringan ini, berhasil ditangkap oleh Polres Bondowoso, karena menjual kunci jawaban Unas SMP.

Bisa jadi jika melihat persiapan siswa SMAN 12 yang telah mendapat informasi bocornya Unas sejak Agustus lalu, tidak menutup kemungkinan hal yang sama juga terjadi di Unas SMP. (Haorrahman)