Bagian Pangkal Jembatan Lemah Ireng Tol Ungaran - Bawen Amblas
Bagian abutment (pangkal) jembatan Lemah Ireng 1 di sekitar KM 34 600 mengalami amblas sepanjang 15 meter dan lebar 4 meter
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM. BAWEN, - Jalan tol Ungaran-Bawen yang belum genap satu bulan beroperasi kembali mengalami masalah. Bagian abutment (pangkal) jembatan Lemah Ireng 1 di sekitar KM 34 600 mengalami amblas sepanjang 15 meter dan lebar 4 meter dengan kedalaman satu meter.
Lokasi itu tidak jauh dari tebing jalan tol Ungaran-Bawen kilometer 36 400 yang sebelumnya dikabarkan ambrol. Akibatnya, terjadi penyempitan lajur tol dari arah Ungaran menuju Bawen, tepatnya menjelang ujung (selatan) jembatan sepanjang 879 meter yang merupakan jembatan tol terpanjang untuk sesi tol Semarang-Bawen ini.
Petugas PT Trans Marga Jateng (TMJ) selaku pengelola jalan Tol Semarang-Solo telah memasang rambu-rambu peringatan kepada pengguna jalan tol sejak KM 34 200. Dari pengamatanKompas.com, lokasi yang amblas telah ditutup dengan terpal dan sejumlah rambu jalan.
Hartono, salah seorang petugas PT TMJ yang ditemui di lokasi mengatakan, badan jalan tol lajur Ungaran-Bawen ini diketahui amblas sekitar tiga hari yang lalu. Saat ini, pihaknya telah melakukan langkah-langkah darurat sebelum dilakukan upaya perbaikan permanent terhadap badan jalan yang amblas ini.
"Kami juga telah memasang barrier serta traffic cone di lokasi badan jalan yang amblas. Hal ini untuk menghindari dampak yang lebih parah akibat air hujan,” katanya, Selasa (29/4/2014).
Amblasnya badan jalan ini merupakan dampak pergerakan tanah penopang talud pangkal jembatan. Struktur tanah yang amblas ini juga mengancam keberadaan flyover Blondo yang tak jauh dari lokasi jalan yang amblas. Terlihat talud pangkal jembatan ini putus dan membentuk patahan sepanjang hampir 10 meter.
Menanggapi hal ini, Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Semarang, Mas’ud Ridwan mengatakan, pihak kontraktor dan PT TMJ harus segera mengevaluasi konstruksi jalan tol Ungaran-Bawen ruas ini, terutama konstruksi yang dibuat di atas tanah urukan.
“Karena kasus amblasnya badan jalan ini berada di atas tanah urugan,” ujarnya.
Menurut pria yang akrab dipanggil Gus Ud ini, kasus amblasnya badan jalan ini baru temuan awal masalah pada konstruksi tanah urukan. Pihaknya mengaku khawatir persoalan yang sama masih akan muncul di ruas jalan tol ini sehingga bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
“Ingat ini jalan bebas hambatan dan kemampuan konstruksi akan menjamin keselamatan dan keamanan para penggunanya,” tegas Mas’ud.
Seperti diberitakan, jalan tol ruas Ungaran-Bawen ini baru diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto, 4 April lalu. Jalan tol resmi dioperasionalkan secara komersial sepekan kemudian, tepatnya tanggal 11 April 2014.
Selama ini pula, pihak pengelola telah melakukan sejumlah penanganan kerusakan. Terakhir perbaikan dilakukan karena dinding tebing jalan tol di KM 36 400 atau tebing di wilayah Desa Kandangan, Kecamatan Bawen, mengalami longsor. Hingga saat ini, tebing talud yang ambrol belum selesai diperbaiki. Sejumlah pekerja terlihat masih melakukan aktivitas pengerukan tanah di sekitar lokasi yang ambrol tersebut.