Polisi Kesulitan Ungkap Kasus Sodomi Murid Play Group Charitas Batam
Aparat Polresta Barelang, mengaku kesulitan mengusut tuntas kasus sodomi yang dilakukan petugas kebersihan terhadap seorang murid Charitas Batam.
Laporan Wartawan Tribun Batam, Elhadif Putra
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Aparat Polresta Barelang, Kepulauan Riau, mengaku kesulitan mengusut tuntas kasus sodomi yang dilakukan petugas kebersihan terhadap seorang murid Play Group Charitas Batam.
Kanit PPA Satreskrim Polresta Barelang Iptu Retno Ariani, mengatakan kesulitan untuk mengungkap kasus itu lantaran Martinus Eko Widodo yang menjadi terduga, belum mau mengakui perbuatannya.
"Hingga saat ini, pelaku belum mengakui perbuatannya. Baru pelaku dan ibu korban yang diperiksa," kata Retno pada wartawan, Senin (28/4/2014).
Retno juga mengatakan, hasil visum korban sudah keluar dan tengah dipelajari pihaknya.
"Hasil visum sudah keluar, kami tengah pelajari. Untuk sekarang, belum ada agenda pemeriksaan selanjutnya," terangnya.
Karena itu, sambung Retno, polisi belum bisa menelisik kemungkinan adanya korban lain di sekolah Charitas.
Sebelumnya diberitakan, tragedi Sodomi di Jakarta International School terulang di Play Group Charitas Batam, Jalan Kaktus Giwang No 1 A. Bukit Indah Sukajadi.
Perlakuan keji tersebut, terpaksa dialami bocah laki-laki yang baru berusia tiga tahun berinisial AF.
Peristiwa ini, diketahui setelah jam pulang sekolah pada Jumat (25/4). AF yang bersekolah di play grup Charitas mengaku kepada orangtuanya kesakitan di bagian anus.
Batita itu lantas menceritakan semua perlakuan Martinus kepadanya. Menurut pengakuan AF, Martinus bukan kali itu saja melakukan perbuatan bejatnya, tapi berkali-kali.
Orang tua AF yang kaget mendengar pengakuan anaknya tersebut, langsung melaporkan kejadian ini pada aparat Polres Barelang.