Konsumsi Terigu di Jawa Barat Capai 35 Ribu Metrik Ton
Konsumsi Terigu di Jawa Barat Capai 35 Ribu Metrik Ton
Editor: Budi Prasetyo
Bogasari Buka Baking Center Baru
TRIBUNNEWS.COM.BANDUNG-Berdasarkan data Bogasari, konsumsi tepung terigu setiap tahunnya meningkat di kisaran 6 persen hingga 8 persen. Di wilayah penjualan Bogasari Region 21 (Bandung, Bogor, Sukabumi, Garut dan Tasik), konsumsi terigu mencapai 35 ribu metrik ton per bulan.
Sekitar 42 persen tersedot untuk kebutuhan Bandung dan sekitarnya.
Sementara setiap tahun, anggota Bogasari Mitra Card (BMC) bertambah sekitar 5 sampai 10 persen. Di Bandung anggota BMC mencapai 6.000 orang yang kesemuanya memiliki usaha di bidang kuliner. Bogasari pun membuka Bogasari Baking Center (BBC) untuk mencetak wirausahawan baru.
Customer Relation Manager Region 21, Sylvia Budihardja, mengatakan PT Indofood Sukses Makmur Divisi Bogasari membuat unit pelatihan Bogasari Baking Center yang membawa misi untuk mencetak wirausaha baru, terutama wirausaha bidang kuliner berbahan dasar terigu.
"Di Bandung, BBC sudah ada dari 1999. Sekarang ini, BBC sudah memiliki 19 cabang yang tersebar di 16 kota," ujar Sylvia dalam peresmian BBC baru di Jalan Karapitan 88E, kemarin
BBC di Jalan Karapitan ini merupakan unit pelatihan kedua di Bandung. Sebelumnya, BBC sudah ada di Jalan Astana Anyar 23.
Sylvia mengatakan Bandung memiliki potensi tinggi di bidang kuliner. "Apapun yang dijual, pasti laku. Banyak makanan-makanan kreatif di Bandung. Kami ingin semakin banyak orang yang berwirausaha, maka konsumsi terigu akan meningkat," ujar Sylvia.
BBC saat ini ada di beberapa kota besar, antara lain DKI Jakarta, Bandung, Cirebon, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Padang, Palembang, Aceh, dan Samarinda. Secara nasional, setiap tahunnya jumlah peserta pelatihan di BBC mencapai 100 ribu orang dari berbagai kalangan.
Salah satu alumni BBC, Siti Solihah yang kerap disapa Elli, bahkan menjual produknya yakni Bagelen Ganyong, hingga ke Malaysia. "Dapat kontrak ekspornya untuk 2 tahun. Penjajakannya lama, sudah setahun karena harus bolak-balik survei," ujarnya. Ia bergabung sejak 2003. (feb)