Kaum Ibu di Ngawi Mengamuk karena Gas 3 Kg Langka
Sejumlah ibu rumah tangga di Ngawi, Jawa Timur, terpaksa menggelar aksi protes karena kelangkaan pasokan gas elpiji.
Laporan Wartawan Surya Sudarmawan
TRIBUNNEWS.COM, NGAWI - Sejumlah ibu rumah tangga di Ngawi, Jawa Timur, mengamuk karena kelangkaan pasokan gas elpiji dalam tabung tiga kilogram sejak dua pekan terakhir.
Mereka mengamuk dengan cara membanting tabung gas elpiji hasil konversi pemerintah. Aksi itu, dilakukan di depan pangkalan gas elpiji milik Bagus Setiyaji (37), warga Desa/Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.
Nyonya Sumini (45), warga, mengatakan tidak percaya pernyataan para agen bahwa tabung gas elpiji 3 kilogram mengalami kelangkaan.
Alasannya, pergantian atau konversi dari minyak tanah ke gas elpiji itu merupakan program pemerintah pusat.
Namun, ketika tabung gas elpiji sudah menjadi kebutuhan pokok warga, tidak ada yang bertanggung jawab atas adanya kelangkaan itu.
"Kami tetap protes, karena kelangkaannya sudah dua pekan. Kami kesulitan mendapatkan elpiji 3 kilogram. Ini kan sudah menjadi kebutuhan hidup kami. Kalau barangnya tak ada terus, kami mau masak pakai apa," terangnya kepada Suya, Kamis (8/5/2014).
Karenanya, kata Sumini, dirinya dan kalangan ibu rumah tangga lainnya tak memahami jalur protes kelangkaan itu.
Hal itulah yang mendorong dirinya dan kalangan ibu rumah tangga lainnya protes di pangkalan gas elpiji yang merupakan lokasi langganannya membeli tabung gas elpiji 3 kilogram itu.
"Makanya, kami protes di pangkalan elpiji ini," imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.