Tepergok Selingkuh PNS Meregang Nyawa Ditangan Suami
Di kamar saat itu gelap, pelaku kemudian mendorong korban dengan lutut dan roboh. Pelaku sempat mengarahkan pisau ke leher korban.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Perkelahian suami istri, FM alias Feri (49), warga Kelurahan Tikala Kumaraka Lingkungan Lima, Kecamatan Wenang, Manado berakhir dengan terbunuhnya sang istri, Nora Freli Damon (48), Rabu (7/5/2014) sekitar pukul 07.00 Wita.
Korban diketahui merupakan PNS di bagian Hukum Pemko Manado, sedangkan FM yang diduga pelaku pembunuhan merupakan karyawan percetakan. Keduanya sudah menikah selama 26 tahun dan dianugerahi dua orang anak, berumur 25 dan 20 tahun.
Di hadapan penyidik Polsek Wenang, Feri menceritakan kronologis peristiwa hingga dia telanjur membunuh sang istri.
Awalnya, istri bersama anaknya tiba di rumah pukul 05.00 Wita dari Desa Paso, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa. Selanjutnya sang istri ke kamar untuk bersiap ke kantor.
Dia pun ikut masuk ke kamar dan melihat pisau badik sudah berada diatas lemari di kamar tersebut. Terjadilah perebutan pisau itu, mereka berdua saling dorong, pelaku sempat terjatuh di tempat tidur, setelah itu pelaku memegang pisau sedangkan istrinya memegang tangan pelaku.
Di kamar saat itu gelap, pelaku kemudian mendorong korban dengan lutut dan roboh. Pelaku sempat mengarahkan pisau ke leher korban.
Ketika pelaku memasang lampu, terlihat korban sudah bersimbah darah. Anaknya yang datang dilarang masuk ke kamar.
"Papa baru selesai bertengkar dengan mama, antar saja papa ke kantor polisi," ujar pelaku.
Pelaku juga mengaku pertengkaran ini berkaitan dengan masalah beberapa waktu lalu, dimana istrinya pernah mengakui telah selingkuh. Pelaku hanya menegur agar jangan mempermalukan keluarganya. Dia pun menyesali perbuatannya.
"Saya tidak habis pikir, kenapa bisa begini saya menyesal luar biasa, tidak sangka kejadian seperti ini, saya rela dihukum mati," ujarnya lalu menangis tersedu-sedu.
Pelaku yang saat itu mengenakan celana jins biru pendek, sendal biru, mengenakan baju istrinya yang bermotif bunga serta menggunakan kaca mata kemudian langsung dimasukkan ke dalam sel tahanan Polsek Wenang.
Sementara itu, Anggi (20), anak korban dengan sedih mencoba menuturkan kejadian tragis subuh itu.
"Sebelumnya, saya dengar memang mereka sedang bertengkar mengenai pisau," ujar Anggi saat ditemui Tribun Manado (Tribunnews.com Network) di Rumah Sakit TNI-AD Wolter Monginsidi Teling, Manado, Rabu (7/5/2014), tepatnya di ruang jenazah.
Anggi mengatakan, sekitar pukul 03.00 Wita, dia bersama sang ibu dan anaknya dari Desa Paso bermaksud hendak ke rumah mereka di Tikala Kumaraka.