Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

109 Warga Ponorogo Hidup Terpasung di Kandang Ternak

Sedikitnya 109 warga Kabupaten Ponorogo yang mengalami gangguan jiwa (gila), masih hidup dalam pasungan.

zoom-in 109 Warga Ponorogo Hidup Terpasung di Kandang Ternak
Kompas.com
ILUSTRASI - Saodah setia menemani suaminya, Samsudin, yang dipasung 10 tahun karena mengalami gangguan jiwa. 

Laporan Wartawan Surya Sudarmawan

TRIBUNNEWS.COM,c PONOROGO - Sedikitnya 109 warga Kabupaten Ponorogo yang mengalami gangguan jiwa (gila), masih hidup dalam pasungan.

Mereka hingga kekinian hidup terpasung mulai dari kakinya dirantai sampai dikurung di dalam kamar atau kandang.

Untuk mengurangi jumlah penderita gangguan jiwa itu, Pemkab Ponorogo berencana akan merujuk mereka bertahap ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur di Surabaya.

Selain itu, upaya lainnya adanya dengan mengunjung dari rumah ke rumah penderita gangguan jiwa, serta memberikan pelayanan perawatan dari puskesmas terdekat. Apalagi, di Ponorogo sekarang sudah memiliki 31 Puskesmas yang tersebar di 21 wilayah Kecamatan.

Kondisi terbanyak penderita gangguan jiwa itu ada di Desa Krebet, Kecamatan Jambon.

Wakil Bupati (Wabup) Ponorogo Yuni Widayaningsih mengungkapkan, rata-rata, keluarga memasung penderita karena keluarga kawatirkan penderita akan melakukan tindakan yang merugikan orang lain. Misalnya, mengamuk di rumah tetangga atau rumah sendiri.

Berita Rekomendasi

Kasi Rujukan Dinas Kesehatan Pemkab Ponorogo Hariyono SW menjelaskan, 109 penderita gangguan jiwa itu, masih dipasung. Mereka dapat dibedakan menjadi 3 kategori berdasarkan lamanya hidup dalam pasungan.

"Datanya 59 orang penderita lama dalam pasungan, 31 orang sudah dilepas dan 19 orang baru dipasung," katanya.

Sedangkan Kepala Puskesmas Jambon dr Andi Muhadi mengaku, pihaknya sudah melakukan pengobatan dan perawatan terhadap puluhan penderita gangguan jiwa di wilayahnya mulai dari kunjungan ke rumah hingga rawat jalan.

Menurutnya, total jumlah penderita gangguan jiwa dan mantan penderita mencapai 181 orang.

"Alhamdulillah sekarang banyak perubahan penderita karena sudah banyak yang dilepas dari pasungan. Sekarang banyak tidak dipasung karena usianya sudah tua. Untuk yang dipasung hanya 8 orang, seperti Suwanto dipasung 3 bulan lalu. Suwanto sudah mendapatkan pengobatan 8 kali," tandasnya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas