Artis Melanie Subono Gelar Aksi Teaterikal di Makam Marsinah
Rombongan tur Gerakan Obor Marsinah menyambangi keluarga, dan menggelar acara teatrikal di kuburan Marsinah di Nganjuk.
Laporan Wartawan Surya Didik Mashudi
TRIBUNNEWS.COM, NGANJUK - Rombongan tur Gerakan Obor Marsinah menyambangi keluarga, dan menggelar acara teatrikal di kuburan Marsinah di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Kamis (8/5/2014).
Humas Gerakan Obor Marsinah, Vivi Widyawati, mengungkapkan tur dimulai 1 Mei dari Jakarta dan berakhir 10 Mei di Surabaya dengan singgah di 20 kota termasuk Nganjuk, yang kegiatannya dipusatkan di makam Marsinah.
"Kami singgah di Bekasi, Yogyakarta, Solo, Sragen untuk menggalang suara buruh. Setelah dari Nganjuk, kami akan lanjutkan ke Sidoarjo dan berakhir di Surabaya," ujarnya.
Sementara Sari, aktivis Serikat Pekerja Nasional (SPN) mengungkapkan, tujuan gerakan obor Marsinah untuk mengingatkan kembali penanganan kasus Marsinah yang tidak kunjung selesai.
Gerakan ini ditujukan kepada pemerintah, karena sejak tergulingnya Orde Baru seolah melalaikan kasus Marsinah.
"Aksi ini untuk mengingatkan kasus Marsinah yang belum selesai, bahkan terkatung-katung selama 21 tahun. Ini juga sekaligus memperjuangkan nasib buruh dan perempuan, yang selama ini dianggap sebelah mata oleh negara," tegas Sari saat berorasi di makam Marsinah.
Melanie Subono, artis ibukota yang ikut hadir mengemukakan obor Marsinah diharapkan membuat gerakan kepedulian untuk Marsinah, dalam kemasan yang menyenangkan.
"Aku ingin bikin gerakan ini lebih menyenangkan, sehingga banyak anak muda yang mau bergabung," ungkapnya.
Obor Marsinah dikemas dengan bentuk diskusi, pembacaan puisi, musik dan orasi. Melanie berharap kaum muda juga tergerak hatinya, untuk lebih peduli orang-orang di sekitarnya.
"Kami berharap lebih banyak anak muda yang bergabung. Biar anak muda bisa kenal buruh, kenal Munir, Marsinah dan lainnya," jelasnya.
Acara diawali silaturahmi buruh dengan keluarga Marsinah yang dilanjutkan dengan tabur bunga di makam Marsinah.
Selanjutnya, para aktivis buruh membacakan kesan serta puisi tentang perjuangan buruh di areal makam Marsinah.