Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Deddy Mizwar: Kejahatan Seksual Emon Sungguh di Luar Batas

Deddy Mizwar mengatakan, kejahatan seksual yang dilakukan Emon terhadap ratusan anak di Sukabumi, Jawa Barat, sungguh di luar batas kewajaran

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Deddy Mizwar: Kejahatan Seksual Emon Sungguh di Luar Batas
kompas.com
Foto Andri Sobari alias Emon (24), pelaku tindak kekerasan seksual kepada puluhan anak di wilayah Sukabumi dan sekitarnya, beredar melalui jejaring sosial Twitter. 

Tribunnews.com, Bandung — Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, kejahatan seksual yang dilakukan Emon terhadap ratusan anak di Sukabumi, Jawa Barat, sungguh di luar batas kewajaran. Deddy menganggap Emon sudah sakit jiwa dan gila seks.

"Kalau saya melihat (Emon) itu sudah sakit jiwa. Seperti kita tahu, korbannya anak-anak dan banyak korbannya. Tapi, artiannya sakit jiwa dalam pengertian kelainan seksual," kata Deddy kepada wartawan di Kabupaten Bandung di sela inspeksi mendadak ke sejumlah perusahaan pencemar lingkungan Sungai Citarum, Rabu (8/5/2014).

Deddy mengatakan, Emon sudah sepantasnya mendapat hukuman berat atas perilakunya itu. "Tentu (Emon) harus dihukum seberat-beratnya," ujar Deddy.

Deddy mengaku miris mendengar kejadian tersebut. Dia berharap agar kasus paedofil seperti ini tidak terjadi lagi pada kemudian hari. Untuk mengatasi kasus seperti ini, kata Deddy, ada beberapa hal yang harus dilakukan.

"Untuk (mengatasi masalah paedofil) ini, tentu yang pertama adalah penegakan hukum dulu. Artinya, pelaku yang sekarang ini agar dihukum seberat-beratnya," ujar Deddy lagi.

Kedua, lanjut Deddy, pengawasan terhadap anak mulai dari keluarga dan lingkungan harus diwaspadai.

"Jadi, bagaimana peranan keluarga, peranan pendidik karena mereka kan hidup satu di keluarga dan kedua di sekolah. Jadi, peranan keluarga dan lingkungan itu sangat penting," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Perilaku seperti Emon ini, menurut Deddy, bisa terjadi karena berbagai faktor. "Pertama, karena ada kesempatan dan kedua enggan ada pengawasan," katanya.

Deddy menambahkan, video porno juga menjadi salah satu penyebab utama hal ini terjadi. "Situs-situs porno sangat berpengaruh pada pola pikir masyarakat, maka kita juga harus membenahi itu, memblok situs-situs porno," ujarnya.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas