Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Taman Balaikota Bandung Juga Rusak Gara-Gara Es Krim Wall's

Pemkot memanggil PT Unilever Indonesia terkait penyelenggaraan bagi-bagi es krim Wall's gratis di Balai Kota Bandung.

zoom-in Taman Balaikota Bandung Juga Rusak Gara-Gara Es Krim Wall's
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
--- ANTRE & BERDESAKAN MENDAPAT ES KRIM - Anak kecil dan orang dewasa berdesakan untuk bisa mendapatkan es krim Wall s dalam acara Wall s Ice Cream Day di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Minggu (11/5). Perayaan yang digelar serentak di 8 kota besar di Indonesia itu dihadiri ribuan masyarakat penggemar es krim yang rela antre dan berdesakan dari pagi hingga siang untuk mendapatkan satu buah es krim yang harganya hanya Rp 3 ribu. Akibat berdesak-desakan dan waktu pembagian yang lama karena harus menunggu selesai sambutan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, akhirnya banyak warga yang pingsan sebelum mendapatkan es krim. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung memanggil PT Unilever Indonesia terkait penyelenggaraan bagi-bagi es krim Wall's gratis di Balai Kota Bandung, Minggu (11/5/2014).

Kepala Bagian Umum dan Peralatan Sekretaris Kota Bandung Ronny Ahmad Nurudin mengatakan, sebagian rumput di taman Balaikota Bandung rusak akibat acara tersebut.

Pasalnya, setelah dievaluasi, pengunjung acara bagi-bagi es krim gratis tersebut ternyata jauh melebihi kuota yang dilaporkan dalam permohonan izin pertama kali. Namun, lanjutnya, Unilever sudah datang untuk meminta maaf dan mengganti kerusakan.

"Alhamdulillah mereka ada permohonan maaf, dan akan mengganti kerusakan-kerusakan taman yang terinjak-injak karena massa juga tidak terkendali," kata Ronny di Balai Kota Bandung, Selasa (13/5/2014).

Ronny menambahkan, kerusakan Taman Balai Kota Bandung diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

"Perkiraan mencapai Rp 25 juta sampai Rp 30 juta. Dari Unilever sudah merespon. Tidak minta uang tunai, yang penting taman kembali utuh," tuturnya.

Berkaca dari kejadian tersebut, Pemkot Bandung menyatakan tidak akan memberikan izin penggunaan Balai Kota Bandung untuk kegiatan yang melibatkan massa yang sifatnya masif.

"Acara dengan massa banyak akan kita alihkan di Tegalega," ujarnya.

Saat dihubungi terpisah, perwakilan PT Unilever Indonesia yang juga menjabat sebagai Area Sales Manager Wall's Ice Cream Bandung, Randolf Simangunsong, membenarkan pertemuan tersebut.

Menurutnya, PT Unilever Indonesia tidak keberatan untuk memperbaiki taman yang rusak.

"Kita tidak keberatan dengan angka yang diajukan. Kita akan tanggung jawab seluruh kerusakan," ujarnya.

Randolf menambahkan, sebelum dipanggil oleh Pemkot Bandung, PT Unilever Indonesia sudah menyadari konsekuensi yang akan dihadapi.

"Sebenarnya tidak ada komplain dari Pemkot, kita proaktif untuk memberikan solusi," pungkasnya.

Sesuai dengan keinginan Pemkot Bandung, bentuk tanggungjawab yang akan diberikan PT Unilever Indonesia tidak akan berbentuk uang tunai melainkan normalisasi kembali taman Balai Kota Bandung.

Sebelumnya diberitakan, aksi bagi-bagi es krim serupa yang dilakukan di Surabaya juga menyebabkan Taman Bungkul dan sejumlah jalur hijau di kawasan itu rusak. Akibatnya, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengamuk.

Hari itu juga, Risma menginstruksikan jajarannya untuk memperbaiki taman yang rusak. Kerugian akibat kerusakan taman di Surabaya diprediksi mencapai Rp 1 miliar.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas