Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terduga MERS Menolak Diisolasi

Suspect (terduga) pengidap virus MERS itu menolak ditempatkan di ruangan yang terpisah dari pasien lainnya di rumah sakit itu.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Terduga MERS Menolak Diisolasi
REUTERS
Virus MERS 

TRIBUNNEWS.COM, SUKA MAKMUE - Seorang wanita warga Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, berinisial RF (60), sejak sepekan terakhir diduga terjangkit penyakit Middle East Respiratory Syndrome (MERS) sekembali ke Indonesia setelah melaksanakan ibadah umrah di Arab Saudi. Tapi ia tidak bersedia diisolasi di ruangan khusus RSUD Cut Nyak Dhien Nagan Raya.

Suspect (terduga) pengidap virus MERS itu menolak ditempatkan di ruangan yang terpisah dari pasien lainnya di rumah sakit itu. Akibatnya, petugas medis menjadi kelabakan. Mereka khawatir virus MERS akan menyebar di lingkungan keluarga dan tempat tinggal wanita itu melalui pernapasan bila wanita tersebut tetap menolak diisolasi.

"Perawatan terhadap pasien ini sudah kami siapkan sesuai dengan prosedur yang berlaku, tapi dia menolak tindakan medis yang akan kami lakukan," ungkap Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Nagan Raya, Hj Sutia menjawab Serambi (Tribunnews.com Network), Jumat (30/5/2014) kemarin di Suka Makmue.

Menurutnya, berdasarkan analisis sementara kalangan medis di wilayah itu, RF diduga kuat terjangkit (suspect) MERS, karena ciri-ciri sakitnya sangat persis dengan gejala sindrom pernapasan Timur Tengah yang mematikan itu.

Petugas medis kini khawatir lantaran sejumlah prosedur yang telah disiapkan khusus untuk menangani sakitnya justru tak mau dia patuhi. Untuk menangani penyakit ini, kata Sutia, pihak RSUD Nagan Raya sudah berkoordinasi dengan petugas medis di RSU dr Zainoel Abidin di Banda Aceh untuk bersedia menangani penyakit RF yang diduga MERS.

Persoalan lain kemudian muncul, karena RF tak bersedia dirujuk ke RSUZA Banda Aceh sebagai rumah sakit rujukan provinsi. Ia malah minta dirawat di rumah sakit swasta di Meulaboh saja.

Karena permintaan itu datangnya dari pasien dan keluarganya sendiri, maka Hj Sutia tak bisa berbuat banyak, terpaksa menyetujui permintaan RF dan keluarganya.

BERITA REKOMENDASI

Tapi sebetulnya, seperti dikatakan Sutia, pihak RSUD Nagan Raya sangat khawatir penyakit yang diderita RF tak tertanggulangi sebagaimana mestinya dalam waktu singkat dan berpeluang menular ke warga lainnya, mengingat virus MERS menular melalui pernapasan.

"Informasi terakhir yang kami terima, pasien itu kini dirawat di rumah oleh keluarganya, setelah sempat dirawat di sebuah rumah sakit swasta di Meulaboh. Namun situasi terakhirnya belum kami ketahui karena belum ada kabar lanjutan dari pihak keluarga pasien," kata Sutia. (edi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas