Pedagang Mulai Jual Soal SBMPTN
"Sejak pendaftaran mulai dibuka, sekitar 12 Mei lalu, saya sudah langsung buka dagangan kumpulan buku ini dan kayaknya memang yang pertama
TRIBUNNEWS.COM,YOGYA - Pelaksanaan ujian seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) memang menjadi kegiatan rutin tahunan yang selalu menarik animo calon mahasiswa baru dari seluruh pelosok negeri.
Momen inipun seakan membawa berkah dan rezeki tambahan bagi para pedagang kumpulan soal ujian masuk PTN tersebut.
SEOLAH telah menjadi ritual tahunan, sejumlah pedagang kumpulan soal marak jelang pelaksanaan ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), pun pada tahun ini.
Di beberapa titik, semisal di Bundaran Universitas Gadjah Mada (UGM), kompleks GOR Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Samirono, telah terlihat beberapa pedagang yang memajang kumpulan soal SBMPTN 2014.
Satu di antaranya adalah Amin, pedagang asal Magetan menggelar lapak kumpulan soal ujian di kompleks Stadion UNY. Ia pun memilih untuk menjual kumpulan soal tersebut jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan ujian tulis, yang akan dilaksanakan pada 17 Juni mendatang.
"Sejak pendaftaran mulai dibuka, sekitar 12 Mei lalu, saya sudah langsung buka dagangan kumpulan buku ini dan kayaknya memang yang pertama sebelum teman-teman pedagang lain juga jualan," tuturnya kepada Tribun Jogja, Selasa (3/6/2014).
Amin menuturkan, ia sengaja memilih untuk berdagang lebih awal, karena ia beranggapan calon peserta SBMPTN pasti akan membutuhkan buku panduan dan kumpulan soal. Meski belum terlalu ramai, namun ia mengaku setiap hari pasti ada pembeli di lapak sederhananya itu.
Ayah satu orang putra ini menambahkan, tiap hari dia menggelar lapaknya mulai pukul 09.00 hingga sore hari. Tak jarang pula hingga magrib barulah Amin pulang ke rumah.
"Ya kalau awal-awal kemarin, paling hanya laku satu atau dua buku setiap harinya, kalau sekarang sudah mulai meningkat bisa empat sampai lima buku," imbuhnya.
Ia mengatakan telah berjualan kumpulan soal-soal ujian masuk PTN itu lebih dari 20 tahun. Karena itu, tak heran jika ia juga cukup hafal dengan jadwal pendaftaran hingga pelaksanaan ujian masuk PTN setiap tahunnya.
"Soalnya memang sudah rutin, kadang dapat informasi dari teman sesama pedagang, kadang juga baca informasi di kampus atau koran, jadi hapal," paparnya.
Lebih lanjut Amin menuturkan, pembeli kumpulan soal SBMPTN yang dijualnya tak hanya berasal dari wilayah DIY. Cukup banyak calon peserta, teman dan keluarga peserta ujian masuk perguruan tinggi negeri yang sengaja membeli buku yang dijual kisaran Rp50 ribu-Rp80 ribu tersebut.
"Bahkan beberapa ada pula yang pesan dan minta dikirim ke luar kota dan luar Jawa, biasanya mereka yang datang dan pesan ke sini itu beli untuk teman atau saudaranya," kata pria 47 tahun ini.
Hal serupa dituturkan pedagang lain, Warso, yang juga mengaku mendapat berkah tersendiri jelang pelaksanaan ujian masuk PTN kali ini. Warso menuturkan, setiap hari ada saja calon peserta SBMPTN yang datang untuk mencari buku panduan persiapan menghadapi ujian tulis tersebut. Tak hanya siswa, ada juga orangtua yang sengaja membelikan buku untuk putra-putrinya yang hendak menempuh ujian tulis itu.
"Setiap hari ada saja yang beli, minimal dua atau tiga orang, besok -besok kalau mendekati ujian biasanya bisa lebih. Lumayan untuk menambah pemasukan, kadang-kadang jualan sampai sore, tapi kadang ada juga pembeli yang datang menjelang magrib," katanya.