Wilayah Gunung Kidul Mulai Kekurangian Air bersih
“Beberapa daerah sudah ada yang mengajukan permintaan droping air bersih. Beberapa kecamatan sudah menerima permintaan dari warga,” katanya
TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Beberapa wilayah Gunung Kidul mulai kesulitan air bersih.
Memasuki awal musim kemarau, wilayah langganan kekeringan sudah mulai kekurangan air bersih.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul rencananya akan memulai melakukan dropping air bersih kepada masyarakat per 1 Juli mendatang.
Untuk menghadapi musim kemarau tahun 2014 ini, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) menganggarkan dana sebesar Rp 821.410.000 atau dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Kepala Dinsosnakertrans Gunungkidul, Dwi Warna Widi Nugraha mengatakan saat ini beberapa wilayah mulai mengalami kekeringan karena hujan sudah tidak turun sejak beberapa pekan.
Warga sudah ada yang mengajukan permohonan dropping air bersih ke pemerintah.
“Beberapa daerah sudah ada yang mengajukan permintaan droping air bersih. Beberapa kecamatan sudah menerima permintaan dari warga,” katanya, Kamis (5/6/2014).
Dia menjelaskan, untuk penanganan bencana kekeringan ini, Dinsosnakertrans tidak akan mengampu seluruh kecamatan.
Hanya ada delapan kecamatan yang akan ditangani yakni Girisubo, Rongkop, Tepus, Ngawen, Semin, Panggang, Nglipar dan Saptosari.
Sementara kecamatan-kecamatan lainnya ditangani oleh pemerintah kecamatan masing-masing karena sudah memiliki kendaraan tangki.
”Kita hanya tangani delapan kecamatan. Kita mulai droping pertanggal 1 Juli mendatang,” jelasnya.