Perahu Nelayan Tenggelam, Empat Orang Hilang
Sebuah kapal pencari ikan yang ditumpangi lima nelayan asal Cilacap, Jawa Tengah, tenggelam di laut selatan setelah terhempas ombak besar.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Singgih Wahyu Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO - Sebuah kapal pencari ikan yang ditumpangi lima nelayan asal Cilacap, Jawa Tengah, tenggelam di laut selatan setelah terhempas ombak besar, Jumat (13/6/2014) malam kemarin. Satu orang berhasil menyelamatkan diri sementara empat lainnya hingga kini masih belum ditemukan.
Arman Kusnanto (26), nelayan warga Bakung Baru, Desa Sidakarya, Kecamatan Cilacap Selatan berhasil menepi ke pantai di wilayah Pedukuhan Pasir Kadilangu, Desa Jangkaran, Temon, Sabtu (14/6/2014) pagi. Dia ditemukan pingsan di pinggir pantai oleh warga setempat dan kemudian dievakuasi ke rumah penduduk. Setelah siuman, dia lalu dibawa melapor ke Polsek Temon dan mendapat bantuan untuk mencari empat rekannya yang masih hilang.
Dijelaskan Arman, mereka berangkat dari Cilacap Selasa (10/6/2014) malam untuk menjala ikan di wilayah Parang Tritis, Bantul. Bersamanya ada empat rekannya, Dede (32) yang bertugas sebagai tekong kapal dan Bagus Setiyono (23). Keduanya adalah tetangga satu desa Arman. Sedangkan dua rekan lainnya, Buang (34) dan Puying (30), warga Bendungan, Cilacap Selatan.
Setelah tiga hari di laut, mereka kemudian hendak pulang ke Cilacap. Namun di tengah perjalanan, sekitar pukul 20.00 WIB, ombak besar tiba-tiba menghantam perahu berbobot 15 grosston yang mereka tumpangi hingga terbalik. Tak hanya itu, hempasan ombak besar yang berulang membuat kapal mereka pecah.
Para nelayan itu pun berusaha menyelamatkan diri dengan berpegangan pada puing perahu dan barang apapun yang bisa digunakan untuk mengapung. Arman sendiri berhasil menepi setelah sekitar 10 jam berenang mengapung dengan berpegangan pada puing kapal. Padahal, jarak pantai sekitar 50 mil dari tengah laut.
"Saya berenang mengapung dengan berpegangan papan pecahan kapal. Ombaknya waktu itu sekitar 3,5 meteran," kata Arman yang masih terlihat shock dan lemas.
Setelah perahu pecah, Arman mengaku masih sempat mengapung bersama Dede dan Bagus yang mengapung dengan penutup peti ikan. Namun gelombang besar kembali menghempas hingga mereka terpisah satu sama lain. Penyisiran untuk mencari empat nelayan lain hingga kini masih dilakukan Tim SAR bersama para nelayan dan warga setempat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.