Ayah Ridwan: Sedih Saat Memegang Tangan Anak Saya yang Sudah Putus
Ridwan masuk Instalasi Gawat Darurat RSUP Prof RD Kandou, 13 Juni 2014 pukul 08.30 Wita dengan kondisi pergelangan tangan kanan putus dibacok orang.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Manado, Ferdinand Ranti
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Lima dokter di RSUP Kandou, sukses melakukan operasi menyambung tangan korban, Ridwan Pongkau (29), yang telah putus selama 9,5 jam.
Ridwan (29), tercatat masuk Instalasi Gawat Darurat RSUP Prof RD Kandou, 13 Juni 2014 pukul 08.30 Wita dengan kondisi pergelangan tangan kanan putus dibacok orang. Diketahui lama tangan putus sudah 9,5 jam. Potongan tangan dibawa oleh keluarganya dengan dimasukkan di dalam kantong plastik.
Nelci Manggopa, ibunda Ridwan menceritakan kronologis kejadian naas yang menimpa anaknya. Nelci menuturkan, Kamis (12/6/2014) sekitar pukul 23.00 Wita, anaknya sedang memancing ikan di Pantai Dumoga untuk dijadikan lauk, setelah dia selesai memancing kemudian ikan hasil pancingan Ridwan dibersihkan.
Tiba-tiba kendaraan bermotor yang dikendarai orang tidak dikenal menuju ke arah Ridwan dari belakang. Sayang meski sudah mengetahui ada sepeda motor yang menuju ke arahnya, dia tak sempat menghindar.
Ridwan yang saat itu merentangkan tangan dibacok oleh orang tak dikenal tersebut. Imbasnya tangan kanannya putus.
"Saat itu terjadi pendarahan. Korban dibawa ke Puskesmas Imandi lalu dirujuk ke RSUP Kandou," ujar Nelci.
Sedangkan Ulim Pangkou, ayah kandung Ridwan mengaku, dia yang memegang tangan anaknya yang putus. Tangan itu diisi di dalam kantung plastik sejak dari Dumoga menuju Manado.
"Perasaan sedih saat memegang tangan anak saya yang sudah putus. Saya tidak tahu berbuat apa, hanya berdoa kepada Allah SWT agar ada penyembuhan dan tangan anak saya tersambung kembali," kata Ulim.
Nelci, ibu korban menambahkan, anaknya telah memiliki istri dan satu anak. Bahkan, saat ini istri Ridwan sedang mengandung anak kedua. Dia pun menyerahkan sepenuhnya kepada Sang Pencipta musibah yang menimpah anaknya, menurut Nelci, Ridwan anak yang suka bergaul dan tidak memiliki musuh.
Menurutnya, begitu sampai di RSUP Kandou dokter memberikan informasi bahwa kemungkinan kecil tangan itu bisa tersambung, karena tangan itu sudah 9 jam tidak bersama-sama dan putus.
"Di dalam pikiran saya saat dokter mengatakan seperti itu, saya menyerahkan sepenuhnya kepada Allah, menerima semua apapun risikonya apabila masih bisa disambung," kenang Nelci.
Setelah tim medis selesai melakukan operasi, dia pun berharap keberhasilan operasi yang diutarakan tim dokter benar adanya.
"Dokter memberikan kabar luar biasa karena tangan anak saya berhasil disambungkan," ujarnya senang.
Ridwan hanya meminta doa dari kedua orangtuanya, istri dan saudara-saudaranya untuk kesembuhan tangannya yang baru selesai dioperasi.