Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK Sulut Geram Atas Penurunan Atribut Kampanye
Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK Sulut, Dr SH Sarundajang mengaku geram atas adanya penurunan atribut
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, RATAHAN - Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK Sulut, Dr SH Sarundajang mengaku geram atas adanya penurunan atribut kampanye Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut dua, Jokowi-JK, di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).
Sarundajang menyatakan kesal dan kecewa atas aksi tak terpuji yang dilakukan Satpol PP Kabupaten Minsel. "Saya marah besar atas aksi penurunan alat peraga kampanye di Minsel. Itu tindakan tidak terpuji dan seharusnya tidak terjadi di alam demokrasi seperti saat ini.
Saya sudah minta Steven Kandow untuk menghubungi Bupatinya. Untuk memperjelas apakah tindakan itu atas perintah Bupati atau inisiatif Satpol PP, '' ujarnya saat menyampaikan orasi pada pengukuhan Tim Pemenangan Jokowi-JK Mitra di Tombatu, Sabtu (28/6/2014).
Bagi Gubernur Sulut ini tindakan tersebut merupakan contoh kekalahan pihak lawan dan itu merugikan mereka sendiri. "Meski Bupatinya sudah bilang itu bukan atas perintahnya, kami akan telurusi siapa yang memerintahkan. Kalaupun itu atas inisiatif oknum anggota Satpol, maka kami akan minta mereka untuk membuat dan memasang kembali baliho-baliho itu," tegas Sarundajang.
SHS mengatakan, alasan dia memilih menjadi tim pemenangan pasangan nomor urut dua, Jokowi-JK. Diantaranya karena Jokowi dalam Pemilukada Solo berhasil mendapat dukungan 96 persen suara. Hal ini menjadi pertanda Jokowi sudah berbuat karena masih dipercaya lagi oleh mayoritas rakyat.
"Tak hanya itu, saat Jokowi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta, dia berhasil menang, karena rakyat Jakarta cerdas. Mereka tahu persis keberhasilan yang dibuat Jokowi di Solo. Demikian juga dengan Pak JK dia berpengalaman ketika menjadi Menteri. Mulai dari Menkokesra hingga menjadi Wapresnya SBY pada periode pertama. Visi dan misi Jokowi-JK sangat realistis," ujarnya kepada ribuan anggota Tim Pemenangan Jokowi-JK yang hadir.
Atas sukses yang telah diraih oleh Jokowi, Sarundajang pun secara terbuka mengaku hormat dan memberi apresiasi kepada Gubernur DKI Jakarta itu.
Karena menurut dia, dalam pengalaman politiknya selama ini, baik sebagai birokrasi dan politisi baru sosok Jokowi yang mempu melakukan hal itu. "Saya pastikan pilihan saya tidak salah dan pasti menang. Untuk itu sampaikan ke sanak saudara dan tetangga agar memilih Jokowi-JK, pilihan paling tepat," ujar anggota Dewan Pembina DPP Partai Demokrat ini.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK Mitra, James Sumendap kepada Sarundajang menyatakan tekad dan komitmen mereka untuk memenangkan Pasangan Jokowi-JK di Mitra dengan prosentase kemenangan 70 persen.
"Sebetulnya pertemuan ini baru disepakati semalam, namun puji Tuhan ternyata yang hadir ada ribuan. Ini indikasi yang baik untuk kemenangan Jokowi-JK di Mitra. Kita targetkan menang 70 persen," ujarnya.
Terpisah Erenst Evert Mangindaan selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat menyatakan, dirinya mendukung Pasangan Prabowo-Hatta di Pilpres nanti.
"Saya tidak akan berkampanye di sini. Tapi Partai Demokrat sudah melakukan deklarasi mendukung Pasangan Prabowo-Hatta, pasangan nomor urut satu, '' ujar Mantan Gubernur Sulut ini kepada wartawan di Solaria, Mantos, Sabtu (28/6/2014).
Pria yang menjabat Menteri Perhubungan ini mengaku datang ke Manado untuk melihat perkembangan di sini. Sedangkan terkait dukungannya ke Prabowo-Hatta, alasannya karena visi misi pasangan ini segaris dengan platform Partai Demokrat.
Baginya, Prabowo-Hatta memiliki hal menarik seperti akan ada konsep-konsep baru sambil memperbaiki dan meningkatkan apa yang sudah dilakukan saat ini. "Itu berati ada kesinambungan pembangunan. Jadi segaris," ujarnya.
Lape sapaan akrabnya mengatakan, memiliki hubungan dekat dengan Prabowo dan Hatta Rajasa, sedangkan dengan Jokowi-JK juga merupakan teman."Tapi tinggal tergantung sikap kan, yang penting kita jaga persatuan. Torang samua basudara," ucapnya.
Dia menambahkan, garis besar visi dan misi Prabowo-Hatta sejalan dengan pemerintahan SBY. Diantaranya kemiskinan, pengangguran dan lainnya. "Saya lebih senang lagi, mereka akan memperbaiki yang masih kurang-kurang di pemerintahan Pak SBY," terangnya.
Partai Demokrat tadinya bersifat netral, tetapi tidak boleh golput (golongan putih), harus memberikan sikap adil di dalam pilpres (pemilihan presiden), itu saja yang ingin saya sampaikan," terangnya.
Saat ditanyakan soal Ketua Tim Pemenangan Jokowi dan Jusuf Kalla (JK) Sulawesi Utara (Sulut), Sinyo Harry Sarundajang yang merupakan Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Kata EE Mangindaan, Partai Demokrat bebas memilih.
"Saya Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Pak Sarundajang anggota saya, karena kita netral. Pengertian netral tidak ikut koalisi, jadi silahkan saja. Pak Sarundajang ke mana, tidak apa-apa," tuturnya.
Dia menambahkan, saat ini bukan waktu yang tepat untuk berbicara sanksi." Hingga saat ini kita tidak memikirkan sanksi. Mari kita sukseskan pilpres 2014, itu prinsip yang kita pakai," jelasnya sebelum menutup jumpa pers, ia berterima kasih kepada seluruh rakyat Sulut karena masih mempercayai dan menyayanginya dengan mempercayainya membawa aspirasi di DPR RI.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.