Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tabanan Bakal Bikin Kota Satelit Layaknya Surabaya

"Sangat bagus jika kita punya kawasan yang modern, memiliki fasilitas lengkap dan memadai, namun tetap ramah lingkungan," ujarnya.

zoom-in Tabanan Bakal Bikin  Kota Satelit Layaknya Surabaya
TRIBUN BALI/Andriansyah (Bali)
BERJAGA -- Tiga orang petugas tampak berjaga di gerbang Taman Pujaan Bangsa Margarana, Tabanan, Bali menjelang kedatangan Presiden RI ke tempat tersebut, Minggu (23/03/2014). (Tribun Bali/Andriansyah) 

TRIBUNNEWS.COM,TABANAN - Kota Surabaya memiliki master plan tata ruang dan kawasannya sejak tahun 1978. Bahkan, pada tahun tersebut pemerintah kota-nya sudah merancangkan tata wilayah Surabaya hingga tahun 2000.

Hal tersebut dipaparkan dalam presentasi Pemerintah Kota Surabaya kepada puluhan pejabat dari Pemerintah Kabupaten Tabanan yang melakukan studi banding ke kota tersebut.

"Sayang sekali Ibu Risma tidak bisa hadir," kata seorang staf Pemkot Surabaya kepada rombongan.

Ketidakhadiran Walikota Surabaya tersebut, membuat Pemkab Tabanan menyudahi studi bandingnya.

Terlebih, Pemkot Surabaya sudah menyiapkan berbagai materi tata kota yang disajikan khusus untuk rombongan.

Turut hadir Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, bersama Ketua DPRD Tabanan, Ketut "Boping" Suryadi.

Sejurus kemudian, saat sesi tanya jawab berlangsung, tiba tiba saja, seorang wanita mengenakan kaus olahraga dan celana jean masuk dari balik pintu yang terletak tepat disamping layar proyektor.

"Maaf telat, habis kerja bakti" kata wanita itu sembari berlari menghampiri rombongan.

Dialah Tri Rismaharini, Walikota Surabaya, yang mengaku tak sempat mengganti pakaian saat menemui rombongan Pemerintah Kabupaten Tabanan.

Dia baru saja datang dari kerja sosial membersihkan satu di antara sungai di Surabaya.

"Ya sehari-hari memang penampilan saya begini," ucapnya sembari tertawa ringan.

Kedatangan Risma yang tiba-tiba itu, membuat semua orang di ruangan terkejut.

Bupati Eka, langsung berdiri dari kursinya menyambut Walikota Surabaya itu.

Seketika itu mereka menempati kursi yang terletak di depan proyektor. Setelah stafnya menyampaikan tujuan kedatangan rombongan, tak perlu waktu lama, Walikota yang terkenal tegas ini langsung menjelaskan isi di dalam slide yang ditampilkan.

Surabaya, jelasnya, mengalami pergantian kebijakan berulang-ulang kali. Dari lahan kosong, yang terpusat ke pelabuhan, hingga padat hunian. Dimana tahun 1987, Surabaya memiliki ratusan hektar lahan hijau. Dan lima tahun kemudian, lahan itu beralih fungsi jadi pemukiman, begitu pula di pemerintahan berikutnya.

Hingga tahun 2007 sampai 2013 lalu, lahan hijau di wilayah Timur Surabaya ini ditetapkan sebagai daerah yang dilarang untuk dibangun.

"Itu harus, kalau dibangun akan menenggelamkan kota kita," ujar Risma bernada khas Jawa Timur.

Hal ini lah, yang membuat, Kota Surabaya tetap aman saat terjadi hujan dan tak membuat air rob masuk ke pemukiman. Sementara, Kabupaten Sidoarjo yang masih tetangga dengan Surabaya, kerap terendam banjir karena minim lahan hijau.

Risma mengakui, banyak investor yang kerap datang untuk membangun di kawasan mangrove di sisi Timur kota itu. "Tidak saya izinkan sama sekali," tegasnya.

Menurutnya, upaya mensterilisasi beberapa kawasan dari pembangunan tak menyurutkan geliat ekonomi Surabaya. Hal ini terbukti dari penghasilan PDRB Surabaya yang mencapai lebih dari 7 persen, di atas penghasilan nasional yang mencapai 6 persen.

"Saya hanya ingin memanfaatkan secara maksimal ruang yang ada. Jika dikelola dengan baik tak berpengaruh terhadap ekonomi," terangnya.

Efesiensi pemanfaaran lahan ini, dibuktikan dengan memperindah desain kota dan memetakan kawasan. Di beberapa ruas jalan, kota ini mengharamkan perusahaan memasang iklan di ruang publik, juga membatasi pertumbuhan toko modern.

Dalam pemetaannya, Risma menunjukkan, rancangan kota yang telah diterapkan. Surabaya memiliki jalur khusus untuk perdagangan dan jasa, yang diakses melalui pelabuhan dan Bandara Juanda.

Sistem jalan di kota berlambang Buaya dan Ikan Hiu ini pun dibuat sistem grade, tidak radial seperti kota besar lainnya di Indonesia.

Bukan tanpa alasan, pihaknya menilai sistem radial itu memperparah kondisi saat terjadi kemacetan, karena tak memiliki akses keluar yang cepat. "Jalan kita sengaja dibikin grade atau kotak-kotak, agar bisa dijangkau dari mana pun," paparnya.

Selain itu, sejak dahulu Surabaya memiliki kota satelit, atau kota super blok, yang menyediakan berbagai kebutuhan dan fasilitas di wilayah Barat. Tata kota satelit ini lah yang sedang dipelajari Tabanan.

Kabupaten ini tertarik pada konsep Surabaya yang mampu mendatangkan pemasukan sekaligus pengembangan kota satelit dan sentra bisnis tanpa merugikan linkungan.

Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, Jumat (27/6) mengatakan, dirinya sangat tertarik dengan tata kota yang dibuat Surabaya, pihaknya akan mengajak kerjasama Pemkot Surabaya untuk membantu pengembangan Kabupaten Tabanan.

"Sangat bagus jika kita punya kawasan yang modern, memiliki fasilitas lengkap dan memadai, namun tetap ramah lingkungan," ujarnya.

Selain itu, Walikota Surabaya juga sempat menyarankan Tabanan untuk bekerjasama dengan para pengembang dalam mewujudkan ini.

Wiryastuti setuju dengan saran itu, dan akan membuat regulasi jelas mengenai ketentuan pengembang yang berhak membuat kota satelit di Tabanan. "Kita akan minta pengembang menyiapkan lahan untuk sarana sosial, kesehatan, dan pendidikan," ucapnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Tabanan, Ketut "Boping" Suryadi merasa pembelajaran sehari mengenai tata kota tersebut belum cukup. Pihaknya bersama Pemkab Tabanan akan segera membuat Memorandum If Understanding (MoU) kepada Pemkot Surabaya.

"Belum ada Kabupaten di Bali yang ber MoU dengan Surabaya, Tabanan tepat untuk jadi yang pertama," jelasnya.

Tak hanya tata kota, Boping juga terkesan dengan sistem E Goverment yang diterapkan Surabaya. Dimana semua SKPD terkoneksi dalam sistem berjaringan internet.

Sehingga dengan sangat mudah dipantau, akses perdagangan, dan perizinan pun menggunakan sistem yang jelas, meminimalkan tatap muka antara petugas dengan nasabah, sehingga meredam tindak kecurangan.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas