Daging Rusak Ditemukan di Pasar Kediri
Daging disebut tidak layak konsumsi jika mempunyai kadar keasaman sekitar 2 sampai 3, yang berarti sudah membusuk.
TRIBUNNEWS.COM,KEDIRI — Saat sidak di pasar.
Petugas dari Dinas Pertanian Kota Kediri menemukan daging tak layak konsumsi saat menggelar inspeksi mendadak di beberapa pasar tradisional daerah itu, Selasa (1/7/2014).
Pemeriksaan kelayakan daging itu di antaranya ditempuh dengan memeriksa kadar kelembaban maupun kadar keasaman daging dengan menggunakan dua alat berbeda.
Pada pemeriksaan di Pasar Setonobetek, petugas menemukan daging dengan kondisi kadar keasaman berada di bawah garis normal, yaitu hanya mengandung ph 4,9, padahal normalnya kandungan ph daging segar pada kisaran 6 sampai 6,5.
Daging dengan kadar keasaman tinggi itu penampakan fisiknya cukup berbeda dengan daging segar.
Misalnya, warna daging dengan keasaman tinggi sudah mulai memucat dan baunya sudah mulai menyengat. Bahkan sudah mulai berair.
Dalam pemeriksaan itu, petugas juga menemukan jeroan sapi berupa hati yang tidak sehat. Hati tersebut mengalami pembengkakan dan kondisinya sudah mulai rusak dengan warna merah kehitaman.
Petugas semakin curiga setelah melihat kondisi hati yang sudah dibersihkan. Pembersihan itu diduga untuk menyingkirkan cacing yang kemungkinan besar hidup pada hati itu.
Meski demikian, petugas tidak menyita daging itu karena dianggap masih relatif wajar untuk dikonsumsi.
Daging disebut tidak layak konsumsi jika mempunyai kadar keasaman sekitar 2 sampai 3, yang berarti sudah membusuk.
Selain memeriksa daging, petugas juga melakukan pengecekan kondisi ikan laut maupun tawar dari kandungan formalin.
Dari pengecekan di tempat, beberapa sampel ikan tidak mengandung formalin.
Kepala Dinas Pertanian Kota Kediri, Haris Chandra, mengatakan, pemeriksaan itu untuk melindungi konsumen seiring meningkatnya permintaan daging saat bulan puasa.