Di Banyuwangi, Tadarus dengan Al Quran Raksasa
"Karena besar, harus ada dua orang untuk membuka satu lembar halaman. Kalau satu orang pasti kerepotan," kata Iwan Aziez Siswanto
TRIBUNNEWS.COM,BANYUWANGI- Kegiatan tadarus atau membaca Al Quran di Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi,Jawa Timur, selama bulan Ramadhan tidak jauh beda dengan tadarus di masjid-masjid lain.
Beberapa orang mengaji bersama seusai salat tarawih hingga larut malam.
Meski demikian ada hal unik dan menarik pada prosesi tadarus di masjid yang berada di pusat kota Banyuwangi ini.
Para qori atau pembaca Al Quran melantunkan ayat-ayat suci dengan membaca Al Quran raksasa berukuran besar.
Al Quran yang ditempatkan ditengah-tengah masjid ini memang berukuran besar, yakni setinggi 210 sentimeter dan lebar 140 sentimeter.
"Karena besar, harus ada dua orang untuk membuka satu lembar halaman. Kalau satu orang pasti kerepotan," kata Iwan Aziez Siswanto, Seketaris Umum Masjid Baiturrahman, saat memperlihatkan Al Quran raksasa kepada Surya, Selasa (1/7/2014).
Iwan menjelaskan, dalam satu malam, para qori atau pembaca Al Quran yang berjumlah tujuh orang ini bisa menyelesaikan minimal tiga juz.
"Harapannya, selama satu bulan puasa bisa khatam beberapa kali," kata Iwan.
Para qori ini membaca bergantian. Sedangkan yang lain serta seorang hafidz atau penghafal Al Quran menyimak atau meneliti bacaan agar tidak ada yang salah.
Selain dibaca saat bulan puasa seperti saat ini, Al Quran yang dibuat pada 2010 ini juga selalu dibuka dan dibaca saat perayaan hari-hari besar Islam, seperti tahun baru Hijriyah.
Al Quran ukuran jumbo ini di dibuat dan ditulis tangan oleh Drs H Abdul Karim dari Pondok Pesantren Bustanul Makmur, Genteng pada 2010 lalu.
Dibuat selama enam bulan, Al Quran ini menghabiskan biaya Rp 183 juta lebih.
Biaya memang mahal karena kertas yang digunakan khusus, yakni harus impor dari Jepang.
Kertas khusus ini dipesan khusus dengan spesifikasi anti rayap dan bebas jamur.
Selain itu, menghabiskan 32 dus lebih spidol kualitas terbaik, dan tinta sebanyak 40 dus lebih.
"Saat itu biaya pembuatan Al Quran raksasa ini diberikan oleh Bupati Ratna," tutur Iwan.
Meski bukan menjadi Al Quran paling besar, pihak masjid tetap berbangga dengan karya ini.
Al Quran ini menjadi ikon bagi masjid dan membuat banyak orang datang untuk melihat, berfoto dan kemudian beribadah.
"Ini ikon Masjid ini, banyak yang kemari dan berfoto berlatar Al Quran ini," ucap Iwan sambil tersenyum.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.