KPU Banyuwangi Kekurangan 2.631 Surat Suara
"KPU masih kekurangan 2.631 surat suara plus dua persen sebagai cadangan," ucap Dwi, Selasa (1/7/2014).
TRIBUNNEWS.COM,BANYUWANGI- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi masih kekurangan 2.631 surat suara untuk pemilu presiden 9 Juli mendatang.
Dwi Anggraini, ketua divisi logistik KPU Banyuwangi mengatakan, kekurangan surat suara tersebut diketahui setelah proses pelipatan kertas suara selesai pada Senin (30/6/2014) sore lalu.
"KPU masih kekurangan 2.631 surat suara plus dua persen sebagai cadangan," ucap Dwi, Selasa (1/7/2014).
"Adapun surat suara rusak mencapai 1.115. Kerusakan didominasi kertas sobek, gambar di bagian belakang tidak ada dan gradasi warna yang salah," lanjut Dwi.
Selain banyaknya kertas suara yang rusak sementara jumlah surat suara yang dikirim dari percetakan tidak terlalu banyak.
Dwi menjelaskan, dari percetakan mengirim 1.287.411 surat suara, adapun kebutuhan atau jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kabupaten Banyuwangi berjumlah
1.288.927.
"Untuk masalah ini, kami sudah meminta KPU pusat mengirimkan surat suara penganti. Diharapkan dalam waktu tiga hari surat suara penganti sudah ada untuk kemudian didistribusikan," kata Dwi.
Terkait distribusi logistik, sampai saat ini belum semua logistik terkirim ke seluruh panitia pemilih kecamatan (PPK).
Hingga delapan hari jelang pencoblosan, baru kotak suara dan bilik suara yang sudah diterima 24 PPK.
Sedangkan surat suara maupun formulir-formulir lainnya hingga saat ini belum diterima PPK.
Kendati demikian, Dwi meyakini proses distribusi surat suara dan perlengkapan lainnya akan rampung dalan waktu tiga hingga empat hari kedepan.
Sementara itu, ketua PPK Kota Banyuwangi Firdauz berharap proses distribusi logistik cepat dilakukan.
"Harusnya satu pekan sebelum hari H semua logistik sudah diterima, karena PPK tetap butuh waktu untuk mengatur formulir dan surat suara sebelum didistribusikan ke TPS (tempat pemungutan suara)," ucapnya.