Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelayan Seks Warem di Jalintim Nekat Buka di Bulan Puasa karena Ingin Bisa Lebaran

Warem berkedok rumah makan di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), tetap buka seperti biasa di buklan Ramadan ini.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Pelayan Seks Warem di Jalintim Nekat Buka di Bulan Puasa karena Ingin Bisa Lebaran
Surya/Sudarmawan
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, KAYUAGUNG - Pemilik warung remang (Warem) berkedok rumah makan di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), tetap buka seperti biasa di buklan Ramadan ini. Walaupun sudah beredar surat peringatan dari Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.

Beberapa lokasi warung esek-esek yang menyediakan layanan minuman keras (miras), musik karaoke dan layanan seksual itu, berada di Desa Sukapulih Kecamatan Pedamaran, Desa Mulya Guna, Simpang Air Jernih, Kecamatan Teluk Gelam hingga ke Muara Burnai dan kawasan Hutan Tutupan, Kecamatan Lempuing Jaya, tetap melakukan aktifitas di siang maupun malam harinya.

Pantauan Sripoku.com, Rabu (16/7/2014) malam, warung esek-esek tersebut beroperasi tidak begitu mencolok, mereka hanya menyediakan layanan minuman dan layanan sek saja, sementara VCD di hidupkan dengan suara pelan, mereka tetap beroperasi di bulan puasa dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan Lebaran.

Padahal sudah jelas seluruh warung sudah ditempeli surat himbauan yang ditandatangi Wakil Bupati OKI M Rifai agar tempat hiburan yang menjual miras dan layanan asusila untuk tidak beroperasi.

"Kami juga pengen ikut lebaran di kampung, jadi butuh duit untuk memenuhi kebutuhan lebaran, kalo nggak kerja seperti ini, kami tidak bisa pulang kampung," kata salah satu PSK berinisial RI, ini saat dibincangi di salah satu warung remang-remang di kawasan sukapulih, kecamatan Pedamaran.

Menurut RI, selama bulan puasa warung tempat Ia bekerja hanya melayani tamu yang datang untuk minum dan layanan sek saja.

" Kita tidak menghidupkan musik dengan suara keras tapi pelan saja supaya tidak diketahui oleh Pol PP kalau kami tetap beroperasi, tarif layanan sama seperti hari-hari biasa, short time Rp 150-250 ribu, minuman satu pasang Rp 40 ribu," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Sementara menurut DW, Mami salah satu warung esek-esek mengaku, kalau usahanya itu mulai dibuka pertengahan bulan puasa.

"Awal bulan puasa kemarin kita tutup, selama tutup kami tidak punya penghasilan pak, terpaksa menjelang lebaran ini kami buka lagi, untuk memenuhi kebutuhan lebaran," ungkapnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas