Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rumah Ketua LSM Dirampok, 1 Ons Perhiasan Emas Digondol

Kawanan perampok yang diperkirakan berjumlah enam orang obrak abrik rumah Ketua LSM Tri Dharma

Editor: Sugiyarto
zoom-in Rumah Ketua LSM Dirampok, 1 Ons Perhiasan Emas Digondol
Banjarmasin Post/Elhami
ILUSTRASI 

TRIBUNNEWS.COM, MAGETAN -Kawanan perampok yang diperkirakan berjumlah enam orang obrak abrik rumah Ketua LSM Tri Dharma juga pemilik bank suwek KSP Putra Dharma Puguh Sucipto (48) warga Desa Bulu, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan, Senin (21/7/2014) dini hari.

Akibat dari perampokan itu  harta Puguh Sucipto berupa perhiasan emas seberat 1 ons, uang tunai Rp 20 juta, dua unit motor sport berikut buku kepemilikan kendaraan digondol perampok.

Tidak hanya itu, perampok yang seluruhnya bersenjatakan golok ini juga membacok kepala Puguh Sucipto dan istrinya Sri Supadmi.

Kejadian diperkirakan sekitar pukul 01.30 WIB, Senin (21/7/2014) dini hari. Keenam perampok berhasil memasuki rumah korbannya itu dengan membuka pintu gerbang rumah korban.

Setelah salah satu dari pelaku berhasil memanjat tembok pagar sebelah Timur rumah Ketua LSM yang banyak punya mobil mewah bekas bupati dan Kapolres Magetan ini.

"Jam terjadinya saya tidak tahu. Tahu tahu sudah ada lima orang mendobrak dan membacok saya dan istri saya,"kata Puguh Sucipto kepada wartawan dirumahnya, Senin (21/7/2014).

Menurut Puguh, kelima pelaku itu seluruhnya membawa golok dan menutup mulut dan hidungnya dengan kain. Begitu kelima orang kawananan perampok memasuki rumah, mereka langsung membangunkan korban dan mengikatnya.

BERITA TERKAIT

Karena korban dianggap mau melawan, kedua korban ditembas dengan golok kepalanya hingga darah berceceran di lantai kamar tidur dan rumah korban.Setelah dibacok itu, korban sepert tidak bisa berbuat apa-apa.

"Sendainya mereka hanya berjumlah dua orang, pasti sudah saya gulung. Tidak peduli mereka bawa golok. Tapi karena jumlahnya banyak saya ketakutan, apalagi dia membacok kepala saya dan istri,"ujar Puguh Sucipto.

Keterangan yang dihimpun dari tetangga korban menyebutkan, kejadian perampokan itu tidak ada seorang pun yang tahu seandainya sekitar pukul 05.00 polisi dari Polsek Sukomoro tidak berdatangan dan memasang police line (garis polisi) dirumah korban.   

"Warga disini kejadian persisnya jam berapa tidak ada yang tahu. Tahunya saat polisi dari Polsek Sukomoro memasang garis polisi itu,"ujar tetangga korban yang namanya tidak mau disebut kepada Surya, Senin (21/7/2014).

Warga sekitar, lanjut tetangga korban, jarang bertandang ke rumah Bos LSM dan bank suwek itu. Jadi ketika ada kabar perampokan dirumah Puguh Sucipto itu warga sekitar tempat kejadian perkara tidak bereaksi.

"Dia kaya barusan sekitar 2009 setelah pasang LSM itu. Sebelumnya juga sama seperti kita. Makanya ketika ada kabar perampokan dirumah Pak Puguh, warga menganggap itu bayar amal,"jelasnya, seraya mengatakan Bos LSM ini punya mobil pribadi relatif mewah fortuner bekas Kapolres Magetan AKBP Agus Santosa dan dua mobil Toyota Camry, corolla terbaru, bekas mobil Bupati Magetan.

"Beli mobil bekas pejabat, apalagi yang terbaru kalau tidak punya chanel apa bisa. Makanya kalau sampai sekarang dirampok orang, itu anggap saja bayar amal,"kata warga setempat sambil meninggalkan kerumunan awak media.

Sementara hingga Senin (21/7/2014) sekitar pukul 11.30 WIB, saat sejumlah media meninggal TKP, Tim Identifikasi Polres Magetan belum juga hadir di rumah korban.

Garis polisi yang dipasang melintang di depan kamar rumah dan pintu gerbang dipasang personil Polsek Sukomoro beberapa saat setelah mendapat laporan perampokan itu.

Sampai medio 2014 ini dua kali terjadi perampokan yang menggemparkan warga masyarakat Kabupaten Magetan. Pertama di Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Magetan yang sampai sekarang juga belum berhasil mengidentifikasi pelaku. Kedua dirumah Bos LSM Tri Dharma ini.

Malahan ada informasi, di Dindik perampokan yang sempat menyekap dan mengikat dua Satpam setempat itu bukan kali pertama.

Sebelumnya juga sudah peranh terjadi, namun hingga perampokan terakhir sekitar bulan Mei 2014 itu, pelaku pelaku perampok sebelumnya belum pernah di ketahui. Apalagi ditangkap. Padahal di Dindik seringkali di ronda aparat keamanan setempat.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas