Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekretariat DPC PDIP Sumba Barat Daya Dilempari Batu

Sekretariat DPC PDIP Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) dilempari batu menyebabkan kaca jendela pecah.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sekretariat DPC PDIP Sumba Barat Daya Dilempari Batu
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM TAMBOLAKA - Sekretariat DPC PDIP Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) dilempari batu menyebabkan kaca jendela pecah. Kasus ini telah dilaporkan ke Polsektif Loura.

Ketua DPC PDIP Kabupaten SBD, Lukas Mandja, menjelaskan, peristiwa pelemparan terjadi Jumat (18/7/2014) dini hari, sekitar pukul 02.00 Wita.

"Awalnya lempar atap rumah. Saya dengar bunyi seng dua kali. Setelah itu bunyi kaca pecah, satu kali lemparan. Kaca berhamburan di ruang tengah. Kaca yang pecah itu kaca jendela ventilasi. Ada satu batu saya temukan di ruang tengah. Batunya saya simpan," ujar Lukas Mandja saat ditemui Sabtu (19/7/2014) sore.

Menurut dia, meski mendengar bunyi lemparan tapi tidak ke luar rumah.

"Sampai pagi baru saya bangun periksa," ujarnya.

Anggota DPRD SBD ini mengatakan, telah menugaskan Fery, staf sekretariat untuk melapor ke Polsektif Loura.

"Polisi belum melakukan olah TKP mungkin karena saat melapor ada pergantian petugas jaga," kata Lukas Mandja.

Berita Rekomendasi

Dikatakannya, peristiwa pelemparan sekretariat PDIP bukan pertama kali. Sebelumnya sudah beberapa kali, setiap ada hajatan politik.

Lukas Mandja mengungkapkan, pada saat pemilukada SBD Agustus 2013, sekretariat dilempari batu, menyebabkan kaca jendela pecah. Sampai saat ini kaca jendela tersebut belum diperbaiki.

Begitu pun saat pemilu legislatif April lalu. Diduga pelaku menggunakan katepel. Indikasinya karena kaca jendela tidak pecah berantakan tapi hanya bolong kecil dan retak-retak.

"Kejadian seperti ini sudah yang ketiga kali. Setiap peristiwa politik selalu ada korban, sekretariat dilempari batu dan kaca jendela pecah," katanya.

Lukas Mandja tidak memastikan motivasi pelaku melempar sekretariat DPC PDIP yang adalah rumah pribadinya.

"Apa ini berkaitan dengan pemilukada, terkait penolakan pelantikan MDT-DT atau karena Jokowi-JK menang 70 persen di SBD, saya tidak mau menduga," katanya sembari berharap polisi merespon laporan dari pihaknya.

Lebih lanjut dikatakannya, pelemparan saat momentum pemilukada dan pemilu legislatif sudah dilaporkan ke polisi tapi sampai saat ini dia belum mengetahui kelanjutan kasus tersebut.

"Karena sampai saat ini saya juga belum dimintai keterangan. Dua kasus yang sudah dilaporkan belum ada tindaklanjutnya," ujarnya. (aca)

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas